Brisbane (ANTARA News) - Australia mengincar kursi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) dan Perdana Menteri Kevin Rudd akan memanfaatkan sisa waktu kunjungannya di Amerika Serikat (AS) untuk melobi berbagai pihak demi memperoleh dukungan. Jaringan pemberitaan ABC, Senin, melaporkan PM Rudd berkeinginan agar Australia bisa duduk di DK-PBB mulai 2013. Sejumlah pengamat memperkirakan biaya lobi Canberra untuk mendapatkan kursi DK-PBB itu bisa mencapai 35 juta dolar Australia. Dalam rangkaian kegiatan kunjungannya ke AS dari 27 Maret hingga 1 April, PM Rudd telah pun bertemu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Sebelumnya ia telah pun bertemu dengan Presiden George W. Bush dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah AS guna membahas isu-isu keamanan dan ekonomi. Dalam kunjungan pertamanya ke AS sejak kemenangan Partai Buruh dalam Pemilu November 2007 yang mengantarkannya ke kursi perdana menteri Australia menggantikan John Howard itu, ia pun bertemu dengan para anggota senior Senat AS dan komunitas pengusaha AS dan Australia, serta berbicara di depan forum pengusaha AS. PM Rudd Senin kembali ke Washington DC dari New York untuk menghadiri acara makan malam bersama sejumlah warga negara Australia yang berdomisili di AS. Di antara mereka itu adalah astronot Andy Thomas, penulis Geraldine Brooks dan ahli matematika Prof. Terrance Tao. ABC menyebutkan Andrew Robb, menteri luar negeri bayangan kubu oposisi Australia, mendukung ambisi PM Rudd untuk mendapatkan kursi di DK PBB, karena ia menilai hal itu sebagai satu "keinginan yang sah". Pemerintahan Howard sebelumnya pun pernah mengupayakan hal yang sama pada 1996-1997, katanya. Sejauh ini, DK-PBB memiliki lima anggota tetap, yakni AS, Inggris, Perancis, Rusia, dan China. Selain itu, DK-PBB juga mempunyai 10 anggota tidak tetap. Negara-negara yang menjadi anggota tidak tetap DK PBB saat ini adalah Indonesia, Afrika Selatan, Qatar, Italia, Belgia, Slovakia, Panama, Peru, Ghana, dan Kongo. Kunjungan PM Rudd ke AS itu merupakan bagian dari perjalanan luar negerinya hingga 13 April 2008. Setelah dari AS, ia melanjutkan kunjungannya ke Brussels (Belgia), Bukares (Rumania), Inggris dan China. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memajukan kepentingan Australia di bidang keamanan, kebijakan luar negeri serta ekonomi dan perdagangan. (*)
Copyright © ANTARA 2008