Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat adanya potensi surplus pinjaman proyek sebesar 105,76 juta dolar AS, dengan telah rampungnya 11 proyek yang dibiayai sebelum berakhirnya masa pinjaman. "Potensi surplus pinjaman itu dapat diusulkan untuk dibatalkan," kata Direktur Pendayagunaan Pendanaan Pembangunan Bappenas, Benny Setiawan, di Jakarta akhir pekan ini. Ke-11 proyek tersebut, jelasnya, berasal dari lima departemen dan satu BUMN, yakni tiga proyek di Departemen Kesehatan, dua proyek di Depdiknas, dua proyek di Departemen Pekerjaan Umum, dua proyek di Departemen Kelautan dan Perikanan, satu proyek di Depdagri, serta satu proyek di PT PLN (Persero). Tiga proyek di Departemen Kesehatan, yakni proyek jasa dan tenaga kesehatan (Health Workforce and Service) yang akan berakhir tanggal 31 Desember 2008 dengan potensi surplus 28,21 juta dolar AS, proyek desentralisasi jasa kesehatan (Decentralized Health Services) akan berakhir 30 Septermber 2008 dengan potensi nilai surplus 10 juta dolar AS, dan proyek desentralisasi jasa kesehatan II (31 Desember 2010, potensi surplus 17 juta dolar AS). Dua proyek di Depdiknas yakni, proyek pembangunan profesional dan teknologi atau "Technological and Professional Development" (30 Desember 2007, 12 juta dolar AS), dan proyek desentralisasi pendidikan dasar atau "Decentralized Basic Education" (31 Desember 2008, 750 ribu dolar AS). Dua proyek di Departemen Pekerjaan Umum yakni, proyek dukungan infrastruktur pedesaan atau "Rural Infrastructure Support" (31 Maret 2009, 1,5 juta dolar AS), dan proyek NUSSP (31 Desember 2009, 17 juta dolar AS). Dua proyek di Departemen Kelautan dan Perikanan yakni, proyek manajemen sumberdaya pesisir dan kelautan atau "Marine and Coastal Resources Management" (31 Maret 2009, 6 juta dolar AS), dan proyek manajamen dan rehabilitasi terumbu karang II atau "Coral Reef Rehabilitation and Management II" (31 Desember 2009, 5 juta dolar AS). Satu proyek di Depdagri yakni proyek pembangunan kapasitas berkelanjutan untuk desentralisasi atau "Sustainable Capacity Building for Decentralization" (30 Juni 2009, 7,10 juta dolar AS), serta satu proyek di PT PLN (Persero) yakni penguatan dan restrukturisasi pembangkit listrik Jawa-Bali atau "Jawa-Bali Power Restructuring and Strengthening" (31 Desember 2008, 1,20 juta dolar AS). (*)

Copyright © ANTARA 2008