Jayapura (ANTARA) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Sembiring meminta Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bersama-sama membangun daerah.
“Bila ada yang ingin kembali ke pangkuan ibu pertiwi, kami akan menerima dengan tangan terbuka,“ kata Pangdam Cenderawasih ketika ditanya ANTARA terkait perkembangan di Nduga, Sabtu di Jayapura.
Mantan Kasdam Siliwangi itu mengatakan, KKSB pimpinan Egianus Kogoya yang masih sering melakukan aksi menyerang warga sipil dan aparat keamanan adalah saudara kita yang saat ini memiliki pemahaman yang berbeda dalam konsep bernegara.
"Walaupun demikian sebagai saudara kita harus tetap berupaya merangkul dan mengajak agar mau kembali ke NKRI agar dapat bersama sama membangun daerah," ucapnya.
Namun bila harapan itu tidak diindahkan maka mereka (KKSB) akan berhadapan dengan TNI-Polri yang terus menjaga keamanan sehingga masyarakat tetap melakukan aktivitasnya tanpa diliputi ketakutan yang berlebihan.
Kelompok pimpinan Egianus Kogoya itu hingga kini memang masih berupaya mengganggu khususnya aparat keamanan terutama saat anggota lenggah dan setelah menembak langsung lari masuk ke hutan, kata Sembiring seraya menambahkan, KKSB hingga kini masih melakukan aksi gerilya di mana bila melihat anggota lengah maka mereka (KKSB) akan melakukan penyerangan.
“Prajurit harus waspada dan siaga sehingga bila diserang KKSB dapat segera membalas bahkan melumpuhkannya,” tegas Mayjen TNI Sembiring.
Ketika ditanya tentang situasi keamanan di Nduga, Pangdam Cenderawasih mengatakan secara keseluruhan aman termasuk pengerjaan pembangunan jalan dan jembatan yang saat ini dikerjakan personel TNI AD.
Secara keseluruhan situasi keamanan di Kabupaten Nduga aman, dan pengerjaan pembangunan jalan dan jembatan saat ini masih terus dikerjakan, tambah Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Smebiring.
Baca juga: Situasi keamanan di Nduga pascadikuasainya markas KKSB di Mugi aman
Baca juga: Pengerjaan jembatan Yuguru di Nduga kembali dilakukan
Baca juga: Jenazah korban penembakan KKSB Nduga dievakuasi ke Aceh
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019