London (ANTARA News) - Pertunjukan kesenian Indonesia yang dibawakan oleh sebagian besar remaja asal Hongaria penerima beasiswa Dharmasiswa, memukau sekitar 300 penonton di Debrecen, kota kedua terbesar Hongaria. Kesenian Indonesia yang ditampilkan pada malam kesenian Universitas Debrecen itu diisi dengan tari tarian dari berbagai daerah. Acara itu menandai promosi Visit Indonesia Year 2008 (VIY) di kota Hungaria. Arena Sri Victoria, Sekretaris-I Pensosbud KBRI Budapest, kepada ANTARA London, Jumat, mengatakan penampilan kesenian Indonesia yang berlangsung sekitar satu jam itu memukau hadirin yang terdiri dari para dosen, mahasiswa, pers, dan sejumlah duta besar asing serta tokoh masyarakat setempat. Acara dimulai dengan menampilkan beberapa nomor tari dari negara Hongaria yang dibawakan oleh kelompok remaja dan mahasiswa. Menurut Sri, tim kesenian Indonesia yang menampilkan tujuh penari asal Hongaria dan satu dari Indonesia telah menarik perhatian masyarakat Hongaria terhadap dunia seni Indonesia. Dikatakannya, sebagian besar dari penari pernah menerima beasiswa Darma Siswa RI dan mereka belajar budaya Indonesia dan mengembangkannya sebagai profesi. Salah satunya, Iveth Bardos, yang dalam acara kesenian ini membawakan 'Tari Topeng Jawa' dan telah membuka sanggar tari dan terus melatih muda-mudi Hongaria. Sebagai tari pembuka ditampilkan 'Tari Panyembrama' yang dibawakan Felicia Zinka dan Olivia Zinka dan tari karya Sultan Hamengkubuwono ke-VII, 'Tari Ayun-ayun' dibawakan Iveth dan Andrea, dan 'Tari Yapong' Betawi oleh Husna. Penampilan tarian yang diiringi dengan Rindik Bali yang dibawakan Andras Terfy dan Gabor Nemeth serta alunan Gamelan Degung oleh Andras Terfy, Gabor Nemeth, dan Peter Szilagyi menambah semarak kesenian Indoensia. Seminar Globalisasi Acara kesenian yang digelar di Universitas Debrecen diawali dengan seminar Globalisasi dan Pluralisme Budaya, dimana Duta Besar RI untuk Republik Hongaria merangkap Republik Croatia dan Bosnia Herzegovina serta Republik Macedonia, Mangasi Sihombing, menjadi salah seorang pembicara. Dubes Sihombing mengemukakan ragam budaya, keindahan dan potensi Indonesia yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan manca negara. Ia juga menyinggung mengenai berbagai kesamaan antara kedua bangsa dan negara yang senantiasa menjalin kerjsama, Dubes mencatat kesamaan pada masa pra sejarah dimana di kedua wilayah sama-sama ditemukan fosil-fosil homo erectus pithecanthropus. Sementara itu Dr. Andras Kesmarky, dosen Universitas Debrecen yang mengetahui bahwa sejumlah warga Hongaria menjadi seniman Indonesia, menyampaikan keinginanya agar mahasiswa Universitas Debrecen mendapat kesempatan mengikuti program beasiswa Darmasiswa Indonesia. Dr. Andras Kesmarky adalah anggota Tim bantuan Medis Universitas Debrecen yang pertama masuk ke Aceh dan mendirikan rumah sakit lapangan beberapa saat setelah musibah tsunami melanda pantai Aceh dan bahkan ia juga membantu penanggulangan bencana gempa yang terjadi di Jogyakarta. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008