Jepara (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali meminta pemerintah Belanda menghukum warga negaranya, Geert Wilders, yang sengaja membuat dan mengedarkan film "Fitna" yang sarat dengan nuansa kebencian pada Islam.
"Saya atas nama Ketua Umum DPP PPP minta pemerintah Belanda menghukum seberat-beratnya Geert Wilders, karena film itu bisa merusak hubungan Indonesia-Belanda," katanya, ketika meresmikan Kantor DPC Kabupaten Jepara, Minggu.
Dia mengtakan, "Fitna" merupakan film penghinaan yang tercermin dari ketidakpahaman, kebodohan dan kebencian pembuatnya, Wilders, terhadap Islam
Karena itu, ia menegaskan, umat Islam harus memberi pelajaran terhadap orang-orang semacam Wilders.
Film tersebut juga bisa membuka kembali luka lama kepedihan bangsa Indonesia akibat 3,5 abad dijajah Belanda. "Film itu bisa memperburuk hubungan kedua negara," katanya.
Suryadharma mengimbau pemerintah Belanda untuk menghukum berat yang bersangkutan karena lebih baik mengorbankan satu orang warganya dari pada merusak hubungan kedua negara.
Wakil Sekjen PPP, Teuku Taufiqulhadi, juga telah meminta pemerintah RI mengupayakan agar Wilders yang juga seorang anggota Parlemen Belanda agar dapat diajukan ke Mahkamah Internasional.
"Karena Wilders telah melanggar ketentuan hak asasi manusia (HAM) PBB yang menyatakan bahwa tidak ada satu pihak pun boleh melakukan penistaan terhadap kepercayaan dan keyakinan orang lain," katanya.
Dia mengtakan, sebagai seorang tokoh terhormat di Belanda, Wilders pasti mengetahui bahwa film "Fitna" yang menyebut Al Quran bernilai fasis merupakan penghinaan yang luar biasa terhadap 1,3 miliar umat Islam di seluruh dunia.
Tindakan Wilders merupakan upaya provokasi dan mendorong radikalisasi umat Islam sedunia sehingga membuat dunia bertambah tidak aman.
"Karena itu sudah sepantasnya Wilders diadili dalam Mahkamah Internasional," katanya.
PPP juga mengingatkan pemerintah RI tentang pemerintah Belanda di bawah PM Jan Peter Belkenende yang tidak berlaku jujur, dengan mengatakan bahwa pemerintahannya tidak bisa mengambil tindakan terhadap Wilders karena bertentangan kebebesan berpendapat di negara tersebut.
Suryadharma Ali dalam acara di Jepara, antara lain didampingi isterinya, Hj Indah Suryadharma Ali, yang juga Ketua Ikatan Silaturahim Isteri (Ikastri) Pengurus PPP.
Selain itu, hadir pula dalam acara tersebut Sekjen DPP PPP Irgan Chaerul Mahfiz, anggota DPR RI dari PPP Arief Mudatsir Mandan, pimpinan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta KH Nur Muhammad Iskandar SQ, Bupati Jepara Hendro Martoyo, penyanyi Emilia Contessa, serta sejumlah pengurus DPW Provinsi Jateng dan DPC Kabupaten Jepara. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008