Meskipun dewan eksekutif dapat memilih direktur pelaksana dengan suara terbanyak...

Washington (ANTARA) - Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Jumat (26/7) bahwa mereka telah memulai proses seleksi untuk direktur pelaksana berikutnya, yang menargetkan pencapaian keputusan pada awal Oktober.

"Dewan eksekutif mengumumkan hari ini bahwa mereka telah mengadopsi proses yang terbuka, berdasarkan prestasi, dan transparan untuk pemilihan direktur pelaksana berikutnya, mirip dengan yang digunakan dalam putaran baru-baru ini," kata dewan eksekutif dalam sebuah pernyataan.

"Individu dapat dicalonkan oleh gubernur dana atau direktur eksekutif dan seperti dengan praktik sebelumnya, kami bertujuan untuk mencapai keputusan dengan konsensus," katanya, mencatat bahwa pencalonan akan dimulai pada 29 Juli dan ditutup pada 6 September.

Pengumuman itu dikeluarkan 10 hari setelah Christine Lagarde secara resmi mengajukan pengunduran dirinya dari posisi IMF, yang berlaku mulai 12 September. Awal bulan ini, ia dinominasikan sebagai presiden Bank Sentral Eropa (ECB) sebagai bagian dari persetujuan para pemimpin Uni Eropa (UE) tentang kepemimpinan masa depan lembaga-lembaga top Uni Eropa.

Wakil Direktur Pelaksana I IMF David Lipton telah bertindak sebagai pejabat direktur pelaksana pemberi pinjaman multilateral setelah Lagarde dicalonkan sebagai Presiden ECB.

"Meskipun dewan eksekutif dapat memilih direktur pelaksana dengan suara terbanyak, tujuan dewan eksekutif adalah memilih direktur pelaksana dengan konsensus dengan tujuan menyelesaikan proses seleksi pada 4 Oktober 2019," pernyataan tersebut menambahkan.

Posisi Ketua IMF selalu dipegang oleh orang Eropa sementara kepala Bank Dunia secara tradisional adalah orang Amerika, suatu pengaturan informal yang telah bertahan selama lebih dari tujuh dekade. Namun, pasar negara berkembang juga dapat mengusulkan kandidat, dengan pangsa mereka yang semakin besar dalam ekonomi dunia. Demikian laporan yang dikuti[ dari Xinhua.

Baca juga: Harga minyak naik ditopang ekonomi AS dan sengketa kapal tanker Teluk

Baca juga: Wall Street berakhir menguat, saham Starbucks melonjak 8,94 persen

Baca juga: Harga emas naik, didorong ekspektasi penurunan suku bunga Fed


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019