Bandung (ANTARA) - Lima stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) PT Pertamina tetap beroperasi pascaerupsi Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, meski berjarak sekitar 5 sampai 12 kilometer dari gunung itu.
Untuk mengantisipasi hujan abu vulkanis, para petugas operator juga telah mengenakan masker guna melindungi saluran pernapasan mereka.
"Kami mewaspadai segala aktivitas gunung. Namun, pelayanan kepada masyarakat tetap dilakukan sambil memperhatikan kondisi situasi di lokasi," kata Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami dalam siaran persnya.
Baca juga: Ahli Vulkanologi: Masyarakat jangan panik erupsi Tangkuban Perahu
Lima SPBU tersebut berada di kawasan Ciater dan Lembang, yakni SPBU 34.41231 Ciater, berjarak sekitar 5 KM dari Tangkuban Perahu, SPBU 34.41202 Jalan Cagak, berjarak sekitar 10 km.
SPBU 34.40321 Cibogo, Lembang, berjarak sekitar 7 km, SPBU 34.40308 Pasar Lembang berjarak 9 km, dan SPBU 34.40343 Farmhouse, Lembang berjarak 12 km.
"Stok SPBU berada dalam kondisi aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Dewi mengatakan bahwa pasokan SPBU berasal dari Terminal BBM Bandung Group, Ujung Berung, Bandung. Layanan dan stok TBBM berada dalam kondisi normal dan baik.
Sementara itu, suplai LPG ke wilayah Kecamatan Ciater, yang terdekat dari Gunung Tangkuban Perahu, juga aman.
Baca juga: ACT terjunkan relawan pascameletusnya Gunung Tangkuban Parahu
Di kecamatan tersebut, terdapat 10 titik pangkalan LPG subsidi 3 kilogram dan 5 Agen LPG subsidi 3 kg.
Pangkalan LPG memasok ke desa-desa di sekitar Gunung Tangkuban Perahu, yakni Desa Nagrak, Desa Cisaat, dan Desa Cibitung.
"Kami senantiasa berkoordinasi dengan Pemda dan BNPB setempat. Pertamina tetap beroperasi di sekitar Gunung Tangkuban Perahu tetap sejalan dengan arahan dari institusi tersebut," kata Dewi.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019