Baghdad (ANTARA News) - Seorang pembantu penting ulama garis keras Moqtada al Sadr, Sabtu mengaku beberapa kelompok pasukan Irak menyerahkan senjata mereka ke kantor gerakan itu di pangkalan kelompok Syiah itu di Kota Sadr, Baghdad. Sheikh Salam al Afraiji, kepala gerakan Sadr itu di Baghdad timur, mengatakan, kelompok-kelompok pasukan Irak datang ke markas kami untuk menyerahkan senjata-senjata mereka. "Setelah orang-orang itu mendengar imbauan dari Majya (sekolah-sekolah agama) dan imbauan Moqtada bagi perdamaian dan ketenangan, kelompok-kelompok angkatan bersenjata mulai datang ke kantor kami di Kota Sadr untuk menyerahkan senjata-senjata mereka," kata Afraiji kepada AFP. "Mereka mengatakan `kami tidak dapat memerangi rakyat kami sendiri. Ketika kami pertama kali bergabung dalam militer adalah untuk memerangi terorisme dan bukan mengarahkan senjata terhadap dada-dada saudara kami`. Kami mengemukakan kepada mereka kita tidak akan mengambil senjata-senjata mereka. Senjata-senjata itu harus bersama anda," kata Afraiji. "Kami memberikan kopi-kopi kitab suci Alquran dan mengemukakan kepada mereka agar pulang." Beberapa juru foto media berada di kantor Sadr ketika tentara-tentara itu tiba. Paling tidak 75 orang tewas di Kota Sadr, pangkalan Syiah yang setia pada Sadr, sejak bentrokan senjata meletus Selasa. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008