Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dari RSUP Persahabatan dr Lilis Diah Hendrawati Sp.A(K) mengatakan, orang tua harus memberikan hak kesehatan pada anak salah satunya dengan tidak merokok.
Lilis dalam bincang-bincang di Kementerian Kesehatan yang dikutip di Jakarta, Jumat mengatakan, anak yang kondisinya sehat bisa saja menjadi sakit dikarenakan oleh berbagai pengaruh lingkungan termasuk menjadi perokok pasif.
Dia menjabarkan kondisi anak yang sakit bisa terjadi apabila dari keadaan anak dengan kekebalan tubuh yang kurang, faktor kumannya yang lebih kuat, atau anak yang secara fisik kondisinya sudah sehat namun terpengaruh oleh lingkungan.
Baca juga: Pemerintah dinilai gagal lindungi anak dari bahaya rokok
"Faktor lingkungan yang kurang sehat yang memicu timbulnya penyakit pada anak. Misal anak yang sehat berat badan dan tinggi badan cukup, tapi sayang sekali ayahnya seorang perokok yang kurang memahami ketika merokok bisa menimbulkan asap, dihirup orang sekitarnya kemudian menjadi perokok pasif," kata Lilis.
Atau, orang tua yang tidak merokok di dekat anak, namun setelah selesai merokok langsung menggendong dan mencium anaknya. Lilis mengatakan kondisi seperti itu juga berbahaya bagi anak.
Baca juga: Petugas geledah isi tas pelajar di Blitar temukan rokok elektrik
Anak yang terpapar asap rokok secara langsung atau melalui zat berbahaya dari rokok yang menempel pada benda bisa menderita batuk secara terus menerus hingga kronik. Jika kondisi ini terus-terusan berlanjut, daya tahan tubuh anak akan menurun dan bisa menyebabkan pneumonia karena menghirup polusi dari orang terdekat.
Apalagi jika kondisi lingkungan dan di dalam rumah yang tidak sehat. Misalnya rumah yang tidak terkena sinar matahari, tidak ada ventilasi, dan lain sebagainya bisa menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019