London (ANTARA News) - Ribuan penumpang terlantar dan puluhan penerbangan termasuk penerbangan domestik milik maskapai British Airways (BA) dibatalkan menyusul kekacauan yang terjadi di Terminal 5 Bandara Heathrow yang belum lama diresmikan Ratu Inggris Elizabeth II. Peresmian pengunaan Terminal 5 Bandara Heathrow yang sebelumnya mengundang kontroversial itu digambarkan oleh Ratu Inggris sebagai pintu gerbang abad 21 ke Inggris (21st Century Gateway to Britain) itu tampaknya belum siap dioperasikan. Kekacauan yang timbul selama dua hari dioperasikannya Terminal 5 Bandara Heathrow, yang menelan biaya 4,5 miliar Pound Sterling itu dan sebelumnya diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi penumpang, ternyata belum siap untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Wajah lesu penumpang yang sejak beberapa jam antri dan bahkan menunggu merasa kecewa dengan dibatalkannya lebih dari 75 penerbangan dan bahkan adanya kebijaksanaan hanya boleh membawa satu tas membuat penumpang semakin kecewa. Pejabat BA Willie Walsh kepada Sky News mengakui bahwa ia bertanggung jawab akan kekacauan yang terjadi pada hari pertama pengoperasian Terminal 5 yang disebutnya sebagai "The firs day mistakes." "Saya harapkan akan lebih baik untuk masa-masa mendatang," ujar Willie Walsh dan menegaskan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri dengan terjadinya kekacauan tersebut. Diakuinya memang pada hari pertama ada sedikit kekacauan, untuk itu ia akan bertanggung jawab atas segalanya dan diharapkannya dalam beberapa hari ini akan kembali normal. Terminal 5, yang peresmiannya sempat diwarnai dengan adanya seorang lelaki menyeberangi landasan pacu itu, dihadiri sekitar 800 undangan termasuk ratusan pekerja konstruksi yang terlibat dalam pembangunan bandara itu. Ratu Elizabeth II memuji bangunan Terminal 5 yang disebutkannya begitu terang dengan ruangan yang sangat luas serta bersih dan layoutnya pun sangat efisien. "Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk meresmikan Terminal 5 yang menjadi pintu gerbang Inggris di abad 21," katanya. Terminal yang dibangun sejak September 2002 itu sempat mendapat tantangan dari kelompok lingkungan dan penduduk sekitar Heathrow, karena dinilai akan menambah polisi dan tinginya tingkat kebisingan. Terminal 5 dirancang oleh Rogers Stirk Harbour and Partners, yang pada tahun 2006 menerima hadiah "Stirling Prize" mempekerjakan lebih dari 60,000 pekerja dengan jam kerja lebih dari 100 juta jam kerja. Sir Nigel Rudd, chairman of airports operator BA, yang membiayai pembangunan Terminal 5 mengatakan gedung terminal tersebut merupakan cerminan dari gaya hidup, dan juga menjadi suatu promosi yang memperlihatkan ambisi Inggris. Terminal 5 menandai citra baru Heathrow, bagi BA serta jutaan penumpang, ujarnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008