Balikpapan (ANTARA News) - Seorang mahasiswi Erna (20), menjadi korban peluru nyasar Bripda Thamrin, salah seorang polisi dari satuan Samapta Polresta Balikpapan. Korban Erna pada Sabtu masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kaltim, Balikpapan, sementara di luar kamar 25-B tempat korban dirawat tampak sejumlah anggota polisi dari Polresta Balikpapan berjaga-jaga dengan pakaian dinas lengkap dan tidak memperkenankan wartawan untuk melakukan peliputan. Dari beberapa informasi yang diperoleh ANTARA News, diketahui peristiwa naas yang menimpa Erna, warga Kabupaten Penajam Paser Utara, peristiwa ini terjadi pada Kamis (27/3), sekitar pukul 22.30 Wita, di rumah kos Erna di Jl Prapatan Dalam. Saat itu terjadi ribu-ribut di kamar pondokan Erna antara mahasiswi itu dengan orang bernama Edi dan Komarudin, dua orang yang disebut para saksi mata sebagai teman dekat korban. Pertengkaran mulut di dalam kamar kos itu lalu berbuntut adu jotos, hingga kemudian datanglah Bripda Thamrin, yang juga kakak kandung Komaruddin. Saksi mata menyebutkan bahwa tersangka terlibat dalam pertikaian itu lantas mengarahkan senjata api kepada Edi, namun ketika pelatuk senjata api ditarik, Erna bertindak menghalanginya. Mahasiswi itu berusaha menepis tangan Thamrin, akibatnya timah panas mengenai pahanya dan Erna bersimbah darah. Sementara itu Edi melaporkan pertikaian yang dialaminya kepada kakaknya, Rosadi yang segera melapor ke kantor polisi, sedangkan salah seorang saudaranya yang lain, Yuni Irwansyah, langsung meluncur ke tempat kejadian di Prapatan. "Kondisi Edy payah, banyak darah di bajunya, dan pelipisnya juga bengkak bekas pukulan," tutur Irwansyah. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008