Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Jember mengenalkan diversifikasi tembakau kepada belasan mahasiswa asing dari 11 negara melalui rangkaian kegiatan kemah budaya internasional Universitas Jember atau dikenal dengan "Universitas Jember International Cultural Camp" (UJICC) di museum dan perpustakaan tembakau di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
"Kami ingin mengenalkan kepada peserta bahwa tembakau merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Kabupaten Jember dan sekitarnya yang sangat tergantung dari budi daya tembakau," kata perwakilan International Office Unej Sapta Diana di Jember.
Selama ini, lanjut dia, tembakau dikenal sebagai bahan baku untuk membuat rokok dan rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, sehingga mahasiswa asing tersebut dikenalkan dengan berbagai produk diversifikasi tembakau yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Tembakau tidak hanya digunakan untuk membuat rokok dan hal-hal yang merugikan, namun bisa digunakan untuk hal-hal yang positif seperti parfum, sabun, bio diesel, pupuk organik dan hasil penelitian lainnya dari produk turunan tembakau yang berguna bagi kehidupan masyarakat," katanya.
Pihak museum dan perpustakaan tembakau yang dikelola UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember juga mengenalkan tentang sejarah tembakau dan memberikan informasi yang objektif tentang manfaat positif tanaman yang dikenal dengan "daun emas" itu.
"Kami berharap informasi tersebut dapat disebarluaskan peserta UJICC kepada masyarakat di negaranya tentang manfaat positif dari tembakau yang merupakan komoditas andalan Kabupaten Jember," ujarnya.
Salah satu peserta UJICC dari Kyungpook National University Korea, Hyunjeong Kim mengaku senang bisa berkunjung di museum dan perpustakaan tembakau di Kabupaten Jember untuk mengetahui seluk beluk tentang pertembakauan.
"Kami banyak mendapat informasi tentang budi daya tembakau dan manfaat positif tembakau bagi masyarakat, sehingga pengalaman itu akan kami bawa ke Korea," katanya dalam bahasa Inggris.
Kemah budaya internasional Unej diikuti 19 mahasiswa asing dari 11 negara yakni tiga peserta dari Prefectural University of Hiroshima Jepang, dua peserta dari Universiti Kebangsaan Malaysia, dua peserta dari University of Mandalay Myanmar, dua peserta dari Royal Thimphu Collage Bhutan.
Kemudian dua peserta dari National University of Laos, dua peserta dari University of San Carlos Philippina, dua peserta dari Kyungpook National University Korea, masing-masing satu peserta dari Maldives National University Maldives, Royal University of Phnom Penh Kamboja, Universiti Brunei Darussalam, dan Wroclaw University of Technology Polandia.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019