Beijing (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) RI untuk Cina Sudrajat mengharapkan agar masyarakat Indonesia tidak ikut mengkaitkan masalah politik, khususnya yang saat ini sedang terjadi di Tibet, dengan Olimpiade 2008 di Beijing, apalagi sampai mengancam melakukan pemboikotan. "Saya menghimbau kepada masyarakat Indonesia hendaknya untuk tidak ikut-ikutan mengkaitkan masalah politik yang terjadi di Tibet dengan Olimpiade 2008, apalagi sampai ikut-ikutan melakukan pemboikotan," kata Dubes Sudrajat, di Beijing, Jumat. Ia mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara di yang sejumlah atletnya akan bertanding dalam beberapa cabang Olimpiade dan rencana tersebut hendaknya bisa terus terealisasi hingga pelaksanaan pesta olahraga akbar yang akan berlangsung 8-24 Agustus 2008 di Beijing. Menurutnya, ia kurang setuju dengan adanya orang yang selalu mengkaitkan kegiatan olahraga dengan kepentingan politik dalam bentuk apapun, karena olahraga dan politik merupakan dua hal yang sangat berbeda. "Saya berpendapat kalau olahraga harus dikaitkan dengan olahraga dan kalau ada pihak yang ingin membicarakan politik maka politik adalah hal di luar olahraga. Jika masyarakat selalu mencampuradukkan antara olahraga dan politik maka tidak akan pernah rapi dan teratur sebagai masyarakat dunia," kata Sudrajat. Dubes sendiri menilai bahwa pesta olahraga Olimpiade mendatang tetap akan berjalan dengan sukses dan menghimbau agar pertandingan itu jangan sampai dikotori atau disusupi oleh unsur-unsur non-olahraga apalagi politik. Indonesia sendiri, kata Dubes Sudrajat, menurut rencana juga akan dilewati oleh obor api Olimpiade tanggal 22 April 2008 tepatnya di Jakarta, yang membuktikan bahwa Indonesia mendapat perhatian bagi pihak panitia penyelenggara. "Saya menghimbau agar masyarakat Indonesia paham dan bisa menyambut kedatangan api Olimpiade tersebut tanpa harus mengkaitkan dengan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di China," katanya. Dirinya yakin bahwa masyarakat Indonesia akan memanfaatkan Olimpiade sebagai ajang mengadu sportivitas dan demi mencapai kemajuan bersama masyarakat dunia, tanpa harus ikut-ikutan mengkaitkan dengan masalah politik. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008