Kendari (ANTARA) - Pesawat penumpang Boeing 737-200 milik Merpati dilaporkan mendarat kembali di Bandara Wolter Monginsidi Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis sore kemarin, setelah salah satu mesinnya mati karena dimasuki seekor burung. Ulah seekor burung, memaksa pesawat yang baru beberapa saat terbang itu, mendarat darurat dan kembali ke bandara yang sama sehingga para penumpangnya yang hendak ke Makassar baru bisa diberangkatkan Jumat siang. Sebanyak 120 penumpangnya sudah diberangkatkan dengan pesawat Merpati lainnya yang di datangkan dari Surabaya, kata salah seorang staf pemasaran Merpati di Kendari, Syafruddin, Jumat Dikonfirmasi mengenai insiden Kamis kemarin, dia membenarkan, telah terjadi penundaan pemberangkatan pesawat Merpati akibat seekor burung yang masuk ke dalam mesin pesawat hingga menimbulkan gangguan teknis. "Memang benar, penumpang yang seharusnya berangkat sejak kemarin pukul 17:20 WITA, baru siang ini sekitar pukul 11.20 Wita diberangkatkan dengan menggunakan pesawat sejenisnya yang didatangkan dari Surabaya," katanya. Insiden burung masuk di mesin pesawat Merpati, kata Syafruddin, sudah yang kedua kalinya. Tahun lalu juga terjadi hal yang sama. Menurut keterangan dari Bandara WMI Kendari, dari 120 penumpang yang berada di pesawat Merpati itu, terdapat Kasdam VII Wirabuana Brigjen TNI Wibowo, Sekda Provinsi Sultra, Ir H Zainal Abidin, MM dan beberapa pejabat eselon II pemerintah daerah yang hendak menghadiri salah satu kegiatan penting di Makassar dan Jakarta. Ditanya mengenai lama perbaikan pesawat Merpati yang mengalami kerusakan mesin itu, Syafruddin mengatakan, biasanya 7-10 hari baru bisa terbang seperti biasa. Saat ini teknisi Merpati terus melakukan perbaikan. Salah seorang penumpang yang ditemui sebelum menuju bandara WMI Kendari, Drs Zainuddin Tayas, MSi mengatakan, insiden itu terjadi pada saat pesawat baru lepas landas sekitar lima menit dari bandara, lalu terdengar bunyi ledakan keras sehingga para penumpang kaget dan merasa khawatir di dalam pesawat. "Untunglah pilot langsung mengambil tindakan cepat dengan memutar kembali pesawat untuk segera melakukan pendaratan darurat," kata Zainuddin Tayes yang juga Sekwan DPRD Kabupaten Bombana. Pesawat yang sudah terbang dengan posisi miring itu pun mendarat kembali dengan selamat. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008