New York (ANTARA) - Kota besar Amerika termasuk Atlanta, Miami dan New Orleans, yang menetapkan pengurangan buangan gas, yang membuat panas planet ini, kekurangan data untuk mengukur kemajuan mereka, kata banyak ilmuwan di dalam satu laporan baru.
Sebanyak 40 persen kota besar AS yang mengkonfirmasi pengurangan buangan gas tak bisa menilai perkembangan mereka sebab perhitungan mahal buangan gas mereka tidak memadai, kata Dewan Amerika bagu Ekonomi Energi-Efisien (ACEEE), satu organisasi nir-laba.
"Sumber daya kota selalu ketat," kata David Ribeiro, penulis utama laporan tersebut dan seorang manager senior penelitian ACEEE, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.
Kurangnya data juga dapat terjadi akibat sasaran pengurangan buangan gas --yang baru disepakati belum lama ini-- atau i'tikad politik yang tidak memadai, kata Ribeiro.
Kota besar merupakan dua-pertiga dari tuntutan energi dunia dan 70 persen buangan yang berkaitan dengan energi, kata laporan tersebut, yang mengutip data Badan Energi Nasional.
Rencana untuk mengurangi buangan gas telah makin ambisius di Amerika Serikat sejak presiden Donald Trump berikrar pada 2017 untuk keluar dari Kesepakatan Iklim Paris, kata Katie Walsh dari CDP, yang dulu dikenal dengan nama Carbon Discloruse Proyect, organisasi nir-laba yang mendukung pengumpulan data lingkungan hidup.
Laporan tersebut mengatakan Los Angeles berjanji akan mengurangi gas rumah kacanya sebanyak 100 persen paling lambat pada 2050, sehingga menghapuskannya, dibandingkan dengan 2016, dengan data kota praja yang memproyeksikan kota tersebut akan mewujudkan sasaran itu.
Tapi di 21 kota besar lain, pemerintah belum mengumpulkan data buangan gas yang cukup untuk melacak kemajuannya, kata organisasi tersebut pada Rabu.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019