Ujoh Bilang (ANTARA) - Jalan darat di kawasan perbatasan negara, yakni di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, membutuhkan perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah karena jika hanya mengandalkan keuangan pemerintah daerah, pasti tidak mampu.
"APBD Mahulu sangat terbatas, sementara banyak yang harus kita kerjakan. Apalagi kita belum punya perkantoran pemerintah sehingga perlu perhatian dari pusat dan provinsi untuk pembangunan jalan," ujar Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mahulu Yohanes Avun di Ujoh Bilang, Jumat.
Hingga kini jalan tembus mulai kabupaten induk, yakni Kutai Barat (Kubar) ke Mahulu belum terbangun, sehingga untuk arus transportasi orang dan barang masih mengandalkan kapal dan speedboat melalui Sungai Mahakam.
Di sisi lain, saat ini musim kemarau sehingga debit air sungai mengecil yang menyebabkan kapal angkutan barang tidak bisa masuk ke Mahulu dan hanya sampai di Long Iram, Kabupaten Kubar, sehingga barang tersebut harus dioper menggunakan speedboad atau perahu ketinting untuk sampai ke Mahulu.
Baca juga: 30,4 persen balita "stunting" Mahakam Hulu ditangani Dinkes
Kondisi ini dikhawatirkan mengakibatkan harga barang menjadi naik, sehingga untuk mengantisipasinya diperlukan perhatian pusat dan provinsi untuk pembangunan jalan. Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki akses darat yang lancar untuk sampai ke Mahulu.
Beberapa hari sebelumnya, saat meninjau kondisi jalan poros Mahulu, Avun mengatakan bahwa sampai dengan usia Mahulu masuk ke-6 di tahun ini, masih perlu pembiayaan dari pusat karena Mahulu juga merupakan bagian dari NKRI, terutama suntikan dana untuk pembangunan jalan darat.
"Tentu kami sangat berharap perhatian dari pusat dan provinsi untuk pembangunan jalan ini. Jangan sampai parahnya kondisi jalan ini terus menerus menjadi keluh kesah masyarakat, namun tidak ada tindakan nyata dari pemerintah," kata Avun.
Bicara masalah pembukaan jalan darat secara maksimal oleh Pemkab Mahulu, lanjut dia, memang hingga kini belum mampu diwujudkan pihaknya karena terbentur dengan anggaran yang tidak memadai.
Baca juga: PT Pertamina Hulu Mahakam operasikan dua sumur baru
"Namun kami tidak tinggal diam. Pemda terus berupaya dengan mengoptimalkan beberapa alat berat yang dimiliki, termasuk berkolaborasi dengan perusahaan setempat untuk membantu memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan," tuturnya.
Sebenarnya, lanjut Avun, jalan ini tidak panjang karena jika dihitung dari batas Kubar ke Ujoh Bilang, Ibu Kota Mahulu, hanya sepanjang 136 Km.
Kemudian dari Ujoh Bilang menuju Kecamatan Long Pahangai sekitar 135 Km. ini berarti jika bisa dikerjakan bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemprov Kaltim, tentu pekerjaannya menjadi lebih ringan dan cepat terlaksana.
"Kalau sepenuhnya mengharapkan Pemkab Mahulu yang mengerjakan, mungkin tidak mampu. Apalagi Mahulu mulainya dari nol dan masih banyak fasilitas dasar yang harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk jalan dari pemukiman menuju jalan poros," ujarnya.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019