Untuk tahun ini baru sekitar tiga bulan terakhir mereka menyerbu pemukiman warga. Terkadang mengganggu wisatawan yang berkunjung ke Gunung Api Purba NglanggeranGunung Kidul (ANTARA) - Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya terus mencegah kawanan monyet ekor panjang masuk ke kawasan pemukiman dan menyerang wisatawan.
Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Sudadi di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan serbuan monyet ekor panjang itu sudah lama dialami , yakni kurang lebih sudah 5 tahun di mana serangan monyet ekor panjang itu berlangsung setiap musim kemarau.
"Untuk tahun ini baru sekitar tiga bulan terakhir mereka menyerbu pemukiman warga. Terkadang mengganggu wisatawan yang berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran," kata Sudadi.
Ia mengatakan pengelola sudah menanam ratusan pohon buah untuk mencegah monyet turun gunung namun karena populasinya cukup banyak hal itu belum banyak membantu. Jenis tanaman buah yang ditanam tidak mengenal musim seperti talok (kersen).
Pengelola juga menanam pohon duwet dan jambu, tetapi dua pohon tersebut berbuah musiman.
"Saat seperti ini, kawanan monyet memakan buah beringin dan kayu akasia mungkin karena mereka sudah sangat lapar," katanya.
Meski serangan monyet ekor panjang sampai masuk ke permukiman, kata dia, persoalan serangan monyet ini tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Gunung api Purba Ngelanggeran. Hingga saat ini belum ada laporan wisatawan yang mengalami serangan ratusan ekor monyet.
"Hanya saja, pengunjung biasanya yang mengganggu kawanan monyet. Wisatawan sering menggoda monyet yang sedang makan, sehingga monyet-monyet itu marah," kata Sudadi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan dirinya, sejak beberapa tahun lalu saat masih ada Dinas Kehutanan yang saat ini kewenangannya sudah ditarik ke provinsi, sudah menanam berbagai buah di atas Gunung Api Purba Nglanggeran. Namun diduga karena populasinya monyet ekor panjang tidak terkendali, makanan semakin berkurang.
"Mungkin populasi tidak terkendali, dan habitatnya terganggu mereka mulai masuk ke pemukiman," katanya.
Baca juga: Gunung api purba Nglanggeran Gunung Kidul dijadikan kawasan geopark
Baca juga: Menparekraf minta pengelola Nglanggeran tingkatkan sarana-prasarana
Baca juga: Jelajah Gunung Api Purba Nglangeran Diburu Orang
Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019