Yogyakarta (ANTARA) - PT Pegadaian (Persero) termasuk 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan kontribusi terbesar bagi penerimaan negara, yakni senilai Rp2,8 triliun pada 2018.
"Pegadaian menjadi BUMN yang memberikan kontribusi kepada negara cukup besar, dan menjadi penyumbang pendapatan terbesar ke-7 di antara BUMN besar lainnya," kata Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto pada acara Media Gathering PT Pegadaian di Yogyakarta, Jumat.
Kuswiyoto memaparkan di tahun 2018 kontribusi Pegadaian kepada negara mencapai Rp2,828 triliun, berupa dividen Rp1,387 triliun dan pajak sebesar Rp1,441 triliun.
Sebagai salah satu BUMN penyumbang dividen terbesar, Pegadaian terus meningkatkan kinerja keuangannya. Tercatat hingga Juni 2019 perkembangan kinerja terus meningkat, terlihat dari pertumbuhan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun atau meningkat 12,1 persen.
Pegadaian optimistis target laba bersih hingga akhir tahun mencapai Rp3 triliun. Hal itu terbukti dengan pencapaian lainnya, yakni target 12 juta nasabah, yang sudah terlampaui pada pertengahan tahun ini.
"Bahkan target nasabah tahun ini sudah berhasil kami lampaui pada pertengahan tahun mencapai 12,1 juta nasabah. Lonjakan nasabah ini didorong oleh adanya Pegadaian Digital Service dan kerja sama salah satu unicorn Tokopedia," kata Kuswiyoto.
Sementara itu, total aset Pegadaian hingga Juni 2019 sebesar Rp56,1 triliun, lebih besar dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Untuk OSL (Outstanding Loan) Pegadaian di pertengahan tahun ini, sudah mencapai Rp43,6 triliun yang tercatat hingga Juni 2019.
Kuswiyoto menambahkan Pegadaian menargetkan kinerja di akhir tahun 2019 akan tumbuh semakin positif. Jumlah OSL di akhir tahun 2019 ditargetkan mencapai Rp46,5 juta, sedangkan total aset Rp63 triliun.
Bisnis PT Pegadaian dikelola secara sehat dan terukur, terlihat di tahun 2018 ROA yang didapat 5,26 persen dan ROE sebesar 13,80 persen, BOPO sebesar 68,30 persen.
"Tidak hanya itu Pegadaian juga merupakan perusahaan yang efisien dalam operasi bisnis, karena terlihat dari data BOPO di tahun 2018 yang mencapai 68 persen," katanya.
Kuswiyoto menambahkan untuk penilaian GCG (Good Corporate Governance) Pegadaian sudah mencapai 98,21 persen.
Dalam memberdayakan masyarakat, Pegadaian juga memiliki program CSR di antaranya bersih-bersih lingkungan (pro-planet) yang bertujuan meningkatkan kepedulian pada lingkungan dalam rangka pengembangan inklusi keuangan.
"CSR Pegadaian seperti mengolah sampai jadi emas memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada masyarakat, kita ingin memberikan dampak dan meningkatkan kesejahteraan kepada masayarakat," katanya.
Baca juga: Pegadaian punya layanan jemput gadai via Gojek
Baca juga: BNI-Pegadaian bersinergi tingkatkan layanan mutu agen
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019