Jadi tidak tunggu lama-lama. Tapi yang pasti kita di Indonesia harus siap semuanyaJakarta (ANTARA) - Delegasi Uni Emirat Arab (UEA) akan berkunjung ke Indonesia pekan depan untuk menindaklanjuti kerja sama ekonomi yang disepakati antara kedua negara saat kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
"Insya Allah minggu depan akan ada kunjungan 'follow up' (tindak lanjut) ke sini," kata Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis ditemui di Kemenko Maritim Jakarta, Jumat.
Husin menuturkan pihak UEA sangat antusias dan serius untuk segera menanamkan modal di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia diharapkan bisa segera menyiapkan proyek-proyek yang bisa ditawarkan kepada UEA.
"Jadi tidak tunggu lama-lama. Tapi yang pasti kita di Indonesia harus siap semuanya," katanya.
Husin mengatakan Presiden Jokowi meminta agar rencana aksi (action plan) sudah bisa dibuat setelah 60 hari sejak nota kesepahaman diteken.
"Insya Allah ini bagus, karena Pangeran baru pulang, tapi timnya sudah datang untuk 'follow up'," katanya.
Husin menuturkan investasi dari UEA diharapkan memberikan warna berbeda di Indonesia. Pasalnya, negeri kaya minyak itu akan membawa investasi penuh tanpa embel-embel tenaga kerja asing atau lainnya.
"Duitnya lebih banyak, tenaga kerja dia 'ndak bawa. Duitnya saja dibawa sama 'ndak ada bawa mesin. Jadi itu yang bermanfaat buat kita," tuturnya.
Dalam pertemuan dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Husin menyebut Luhut akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyiapkan proyek-proyek yang akan ditawarkan kepada UEA.
Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakat meningkatkan kerja sama bilateral pada 12 sektor terutama di bidang ekonomi.
Dari 12 perjanjian kerja sama, terdapat sembilan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani yakni traktat perlindungan investasi bilateral, MoU Komite Bersama Urusan Kekonsuleran, dan "LoI" sektor pertahanan.
Kemudian MoU kerja sama sektor kelautan dan perikanan, kesepakatan penghindaran pajak berganda serta kesepakatan urusan bea dan cukai.
Selain itu, MoU kerja sama pariwisata, MoU kerja sama kebudayaan, MoU kerja sama perindustrian.
Terdapat juga tiga MoU antarpelaku usaha (B to B) yakni Kerangka Kerja Strategis Komprehensif antara Pertamina dengan ADNOC, MoU antara Mubadala, OMV, dan PT Chandra Asri, serta MoU antara DP World dan Maspion.
Baca juga: Indonesia dan Uni Emirat Arab sepakat kembangkan pariwisata
Baca juga: UEA akan investasi pelabuhan peti kemas di Jawa Timur
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019