Cirebon (ANTARA News) - Karim, kakek berusia 60 tahun, berhasil menang dalam duel dengan dua pencuri yang masih muda, yaitu Urip (25) dan Ismail (24), lalu membawa kedua pencuri itu ke Polsekta Cirebon Utara Barat, Kamis. Warga Suradinaya Selatan Kota Cirebon itu rupanya jago silat sehingga Urip, warga Samadikun RT 06/03 Kota Cirebon dan Ismail, warga Pesisir Kota Cirebon, mendapat pukulan dan tendangan bertubi-tubi. Menurut Karim, saat hendak menunaikan salat duhur, ada dua pemuda masuk ke rumahnya yang juga dihuni Haris (25), anaknya. Melihat gelagat mencurigakan, Karim mengurungkan salat dan memantau dari jendela dalam kamarnya. Kedua pelaku mengira rumah dalam keadaan kosong sehingga langsung masuk dan mencari sesuatu yang bisa diambil. Kebetulan di atas rak ruang depan tergeletak satu unit telepon selular (ponsel) milik Haris. Tanpa menduga ada yang sedang mengawasi, kedua pelaku dengan santai mengambil ponsel lalu keluar rumah. Melihat kedua pemuda tadi berusaha kabur, Karim bergegas keluar mengejar kedua pemuda itu sambil berteriak "Maling". Melihat yang mengejar adalah seorang kakek, dua pelaku yang diteriaki maling bukannya kabur, tetapi justru mendatangi sang kakek dan bersiap melancarkan serangan. Pukulan dan tendangan pelaku berhasil dihindari dengan gerakan silat. Sejurus kemudian, tendangan dan pukulan telak masing-masing mengenai dada dan kepala, kedua pelaku. Kedua pelaku yang tersungkur kemudian dijambak oleh sang kakek dan saling diadukan sehingga keduanya sempoyongan. Warga yang mengetahui ada keributan segera berdatangan dan kemudian menggiring pelaku ke kantor polisi. Kapolresta Cirebon AKBP Drs Mashudi, didampingi Kapolsek Kota Cirebon Utara Barat AKP Sukhemi, membenarkan pihaknya telah mengamankan kedua tersangka pencurian yang tertangkap tangan oleh korbannya yang sudah tua. "Kami masih mengembangkan penyelidikan karena tidak menutup kemungkinan, kedua pelaku tergabung dalam sebuah komplotan pencuri dengan sasaran rumah kosong yang ditinggal penghuninya," kata Sukhemi.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008