Jakarta (ANTARA News) - Kredit BRI yang disalurkan kepada masyarakat (outstanding) pada 2007 mencapai Rp113,853 triliun meningkat 26,11 persen dari 2006 yang mencapai Rp90,283 triliun.
"Pertumbuhan kredit BRI tetap dimotori oleh segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan portofolio kredit mencapai 82,60 persen," kata Direktur Utama BRI Sofyan Basir di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut juga didukung dengan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto sebesar 3,44 persen dan NPL neto sebesar 0,88 persen.
Untuk tahun 2008, menurut dia, pihaknya menargetkan kredit dapat tumbuh sebesar 20-23 persen. "Kecenderungan meningkatnya harga-harga komoditas pertanian menjadi potensi bagi kami untuk meningkatkan kredit ke sektor pertanian," katanya.
Sementara itu, untuk dana masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) yang berhasil dihimpun Bank BRI sampai akhir 2007 sebesar Rp165,475 triliun, meningkat 32,95 persen dari 2006 yang mencapai Rp124,468 triliun.
"Komposisi untuk DPK adalah giro Rp37,146 triliun (22,45 persen), tabungan Rp72,269 triliun (43,67 persen) dan deposito Rp56,061 triliun (33,88 persen)," katanya.
Dengan demikian maka rasio pinjaman atas simpanan (LDR) BRI, menurut dia, mencapai 68,80 persen.
Direktur BRI Sulaiman Arif Ariyanto mengatakan, penyaluran kredit di sektor pertanian saat ini mencapai 28,61 persen dari total kredit. "Kita harapkan menjadi 40 persen tahun ini," katanya.
Ia juga menambahkan selain portofolio kredit UMKM yang terus di jaga di atas 80 persen, pihaknya juga membidik pangsa pasar perkotaan. Hal ini menurut dia, dilakukan dengan memperkuat sistem
real time online pada kantor-kantor BRI.
"Saat ini, dari 4.300 kantor unit ada 2.400 kantor BRI yang telah
real time online," katanya.
Selain dengan memperkuat jaringan ATM BRI yang ada baik dengan bekerjasama maupun sendiri. "Dengan demikian maka anak-anak petani atau mereka yang merantau tidak perlu menggunakan bank lain untuk melakukan transfer atau transaksi, ini yang kami bidik, mereka yang telah menggunakan BRI akan terus menggunakan BRI untuk keluarganya dimanapun," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008