Brisbane (ANTARA News) - Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia dan Australia sedang menjajaki kerja sama pembangunan kapal-kapal patroli bersama, dan kalau pendanaannya memadai pembangunan kapal akan dilakukan di PT PAL Indonesia."Kita masih dalam taraf penjajakan untuk membangun kapal-kapal patroli bersama. Kita masih melakukan penjajakan teknis perkapalan, pembiayaan bersama, dan pemasaran bersama," katanya kepada ANTARA News berkaitan dengan hasil pertemuannya dengan Menhan Australia Joel Fitzgibbon di Canberra, Kamis.Menhan Juwono mengatakan, ia dan Menhan Joel Fitzgibbon membahas peluang-peluang kerja sama saling menguntungkan kedua negara dalam industri pertahanan. Salah satu peluang kerja sama yang sedang dijajaki adalah pembangunan kapal-kapal patroli itu. PT PAL Indonesia akan menjadi tempat pembangunan kapal-kapal patroli bersama itu jika ada pendanaan yang memadai. "Sejauh ini belum ada target karena masih dalam tahap penjajakan sertifikasi teknis," katanya. Produk kapal-kapal patroli itu pun nantinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dan Australia saja tetapi juga untuk negara-negara tetangga di Pasifik Barat, katanya. Mengenai penjajakan peluang kerja sama kedua negara di bidang industri pertahanan, Menhan Juwono mengatakan, dua orang stafnya sudah berkunjung ke badan industri pertahanan Australia. Menyinggung kerja sama angkatan bersenjata kedua negara dalam penanganan bencana dan bantuan kemanusiaan, Menhan mengatakan, ia dan Menhan Joel Fitzgibbon sepakat untuk terus menjalin kerja sama yang sudah terbangun sejak terjadinya bencana Tsunami dan gempa bumi di Aceh dan Nias 2004-2005 lalu. Apa yang menjadi penekanan Indonesia adalah kemampuan mobilitas kapal-kapal di atas permukaan air, pesawat angkut dan perbekalan untuk pengadaan selimut, obat-obatan, perahu karet, rumah sakit lapangan dan kebutuhan-kebutuhan tanggap darurat lainnya, katanya. "Ada kemungkinan Australia mau menghibahkan pesawat angkut Hercules C-130 tipe J (kepada Indonesia) kalau mereka sudah mendapat Hercules tipe H. Tapi Hercules yang tipe J sekarang ini masih mereka perlukan," kata Menhan Juwono. Terkait dengan masalah kerja sama keamanan maritim, Menhan Juwono mengatakan, kedua pihak sepakat untuk melakukan patroli perairan bersama antar angkatan laut kedua negara. Bagi Indonesia, kendati sudah berjalan selama depan tahun, patroli terkoordinasi bersama ini penting untuk menjaga keamanan wilayah tenggara Indonesia, sedangkan bagi Australia, hal ini penting untuk menjaga wilayah barat lautnya, kata Menhan Juwono. Peningkatan kemampuan para perwira angkatan laut dari kedua negara menjadi penting untuk mendukung kegiatan-kegiatan patroli terkoordinasi bersama, termasuk pelatihan penentuan perbatasan kedua negara yang sudah disepakati bersama, katanya. Sementara itu, Menhan Joel Fitzgibbon sebelumnya mengatakan, dalam pembicaraannya dengan Menhan Jowono yang berlangsung di ruang "Explorer" Gedung Parlemen Canberra itu, kedua pihak sepakat mendorong masing-masing panglima angkatan bersenjata terus mengembangkan pemahaman bersama tentang hubungan pertahanan guna lebih memajukan hubungan bilateral yang sudah ada. "Pemahaman-pemahaman bersama itu akan dipandu oleh Perjanjian Lombok (Perjanjian Keamanan Indonesia-Australia-red.) dan merefleksikan hubungan kedua negara yang semakin kuat. Kerja sama-kerja sama yang sudah ada maupun inisiatif baru akan dilaksanakan dan dikoordinasikan melalui dialog strategis pertahanan Indonesia-Australia," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008