Jakarta, 27 Maret 2008 (ANTARA) - Berdasarkan laporan keuangan akhir tahun 2007 yang dipublikasikan, BRI berhasil membukukan laba sebesar Rp4,838 triliun atau meningkat sebesar 13,63% dibandingkan dengan perolehan laba pada periode yang sama tahun 2006 yang tercatat sebesar Rp4,258 triliun. Dengan demikian, pada tahun 2007 BRI tetap merupakan
bank dengan laba terbesar di Indonesia.
Pendapatan Bunga yang diperoleh sampai dengan akhir Desember Tahun 2007 sebesar Rp23,241 triliun atau meningkat 10,30% dibandingkan periode yang sama tahun 2006 yang tercatat sebesar Rp21,071 triliun. Pendapatan bunga BRI tahun 2007 sebagian besar diperoleh dari keberhasilan BRI dalam aktivitas penyaluran kredit yang menyumbang 77,41% dari total pendapatan bunga.
Sementara itu, Beban Bunga sampai dengan akhir Desember Tahun 2007 tercatat sebesar Rp6,553 triliun, mengalami penurunan sebesar 10,24% dibandingkan periode yang sama tahun 2006 yang tercatat sebesar Rp7,301 triliun. Penurunan beban bunga tersebut yang disertai dengan kenaikan Pendapatan Bunga menyebabkan Pendapatan Bunga Bersih (
Net Interest Income/NII) BRI sampai dengan akhir Desember Tahun 2007 tercatat sebesar Rp16,688 triliun atau meningkat 21,19% dibandingkan Pendapatan Bunga Bersih untuk periode yang sama tahun 2006 yang sebesar Rp13,770 triliun. Oleh sebab itu, BRI mampu mempertahankan tingkat
Net Interest Margin (NIM) yang tinggi pada Tahun 2007 yaitu sebesar 10,86%.
Total
Asset Bank BRI tumbuh sebesar 31,59%, yaitu dari Rp154,725 triliun pada akhir Desember 2006 menjadi Rp203,604 triliun pada akhir Desember 2007. Pertumbuhan aset yang konsisten mendorong
BRI menjadi bank nasional terbesar ketiga di Indonesia. Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 15,16% dari Rp16,879 triliun pada akhir Desember tahun 2006 menjadi Rp19,438 triliun pada akhir Desember 2007.
Return on Assets (ROA) sebelum pajak sampai dengan akhir Desember 2007 adalah sebesar 4,61%, jauh di atas ketentuan bank jangkar sebesar 1,5%.
Penyaluran kredit BRI juga mengalami pertumbuhan yang baik. Sampai dengan Desember 2007, outstanding kredit BRI mencapai Rp113,853 triliun, meningkat sebesar Rp23,570 triliun atau 26,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp90,283 triliun. Pertumbuhan kredit BRI tetap dimotori oleh segmen UMKM yang merupakan fokus utama pengembangan bisnis BRI. Portofolio pinjaman UMKM di BRI mencapai 82,60% dari total portofolio kredit BRI.
Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI pada akhir Desember tahun 2007 mencapai 68,80%.
Pertumbuhan kredit BRI yang tinggi tetap diikuti dengan kualitas yang terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan rasio
Non Performing Loan (NPL) gross yang tercatat sebesar 3,44%, dengan NPL net sebesar 0,88%.
Di sektor pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank BRI sampai dengan akhir Desember 2007 adalah sebesar Rp165,475 triliun atau meningkat sebesar 32,95% jika dibandingkan dengan DPK akhir Desember tahun 2006 sebesar Rp124,468 triliun. Komposisi DPK Bank BRI sampai dengan akhir Desember tahun 2007 masing-masing Giro Rp37,146 triliun (22,45%), Tabungan Rp72,269 triliun (43,67%) dan Deposito Rp56,061 triliun (33,88%).
Untuk melayani nasabah BRI yang sangat besar, Sampai dengan Desember 2007, BRI telah mempunyai 4.300 Kantor BRI Unit, 230 Kantor Cabang Pembantu, 341 Kantor Cabang dan Kantor Cabang Khusus, 14 Kantor Wilayah serta 1 Kantor Pusat yang siap melayani nasabah di seluruh wilayah Indonesia. Untuk memperluas jangkauan pelayanan kepada sektor UMKM, BRI senantiasa membuka unit kerja baru serta terus meningkatkan jumlah jaringan kerja yang terhubung ke dalam jaringan real time on-line.
Informasi mengenai Bank BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
HARTONO SUKIMAN
Corporate Secretary
Telp. 021 5751965
Fax. 021 5700916
e-mail : hartono_sukiman@bri.co.idPewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008