Direktur Utama BRI Suprajarto dalam kunjungan dua harinya ke wilayah operasi Bahtera Seva 2 di Labuan Bajo, Jumat, mengatakan saat ini ada tiga kapal Bahtera Seva yang masing-masing beroperasi di Kepulauan Seribu, Halmahera, dan Labuan Bajo.
Dia mengatakan dari tiga kapal yang beroperasi saat ini, hanya dua yang milik perseroan. Sedangkan satu lainnya yang beroperasi di Halmahera merupakan kapal sewa.
Ia menjelaskan BRI telah memesan dua kapal dari sebuah BUMN pembuat kapal. Satu kapal bank terapung itu nanti akan menggantikan kapal sewa itu, sementara yang satu lagi akan beroperasi di Kepulauan Anambas, Riau.
"Nanti pas hari ulang tahun BRI pada Desember akan kita luncurkan penggunaan kapal baru itu," katanya.
Dikatakannya, investasi untuk satu kapal tersebut sekitar Rp21 miliar.
Menurut dia, sejak layanan tersebut diluncurkan pertama kali pada 2015, BRI belum balik modal karena biaya operasional kapal tersebut cukup tinggi.
Namun, katanya, BRI tetap melanjutkan layanan tersebut karena membantu pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat kepulauan. Apalagi potensinya juga cukup besar.
Direktur Layanan dan Jaringan BRI Osbal Saragih, mencontohkan salah satu biaya operasional yang tinggi adalah dari penggunaan bahan bakar.
"Mesin kapal itu harus tetap menyala meski kapal sedang bersandar karena antara lain agar jaringan komunikasi yang tersedia tidak terputus," katanya.
Baca juga: PT IKI fokus rampungkan kapal teras pesanan BRI
Baca juga: BRI akan realisasikan kapal teras dorong layanan
Baca juga: Presiden minta layanan perbankan diperluas
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019