Jakarta (ANTARA News) - Tokoh Nasional H Wiranto mengatakan, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan pembangunan berbasis pertanian, agar terwujud ketahanan pangan dan swasemaba pangan."Penambahan jumlah penduduk miskin dan pengangguran dalam 10 tahun terkahir ini antara lain karena pemerintah belum memprioritaskan kebijakan pertanian dan belum memberikan subsidi penuh kepada petani," katanya menjawab pers di Jakarta, Kamis.Seusai mengumumkan sayembara penulisan "Wiranto Mendengar Rakyat Saatnya Rakyat Berbicara Soal Kemiskinan", Ketua Umum DPP Partai Hanura itu minta pemerintah memberikan subsidi dan memproteksi kepada petani dalam hal modal, regulasi dan penyediaan pasar. Dengan demikian, katanya, Indonesia akan mampu mepertahankan kembali sebagai negara industri agraris dan swasembada pangan, sehingga akan mampu mengurangi penduduk miskin dan membuka lapangan kerja seperti halnya di negara China, Thailand, Vietnam dan India. Wiranto mengimbau pemerintah untuk tidak mencurigai adanya elemen masyarakat yang ikut serta mengatasi kemiskinan, tetapi justru dirangkul untuk bersama-sama mengurangi jumlah penduduk miskin yang mencapai puluhan juta jiwa saat ini. "Upaya menanggulangi kemiskinan bukan hanya tugas pemrintah semata, tetapi semua pihak, sehingga seluruh komponen bangsa Indonesia agar memiliki sikap, semangat dan kepedulian untuk memerangi kemiskinan," katanya. Mantan Menhankam/Pangab itu mengakui bahwa pemerintah telah berhasil melaksanakan kebijakan pertumbuhan ekonomi makro dan stabilitas moneter. Namun, dalam fakta di lapangan, katanya, jumlah penduduk miskin semakin bertambah, akibat kenaikan harga barang kebutuhan pokok sehara-hari dan sedikitnya lapangan kerja. Sayembara penulisan Pada kesempatan itu H Wiranto bekerja sama dengan Jakarta Journalist Forum (JJF) mengadakan sayembara penulisan bertemakan "Saatnya Rakyat Bicara Soal Kemiskinan" bagi wartawan, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum. Syarat lomba, tulisan berupa artikel sepanjang tiga halaman ukuran kertas A4, spasi dua, dan ukuran huruf 12, tulisan untuk wartawan telah dimuat di media dan dikirimkan ke Po Box 3000 Jakarta 13000 paling lambat 20 Juli 2008 stempel pos dan pemenang akan diumumkan 18 Agustus 2008 di media cetak nasional. Hadiah antara lain, tiga pemenang paket umrah atau uang tunai masing-masing Rp15 juta, 16 bantuan kesehatan masing-masing Rp3 juta, 32 beasiswa masing-masing Rp3 juta khusus pelajar dan mahasiswa, serta 48 bantuan modal kerja masing-masing Rp3 juta. Pemenang utama akan mendapatkan hadiah Rp50 juta dan trophy "Wiranto Mendengar Aspirasi Rakyat".(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008