Jakarta (ANTARA News) - Muhaimin Iskandar belum bersedia berkomentar banyak soal putusan rapat pleno DPP PKB yang memintanya mundur dari jabatan ketua umum. "Saya tidak akan berkomentar banyak dulu. Saya butuh waktu untuk merenung, berfikir, (shalat) istikharah," kata Muhaimin, di Jakarta, Kamis. Yang jelas, menurut Muhaimin, soal mundur atau tidak dari jabatan Ketua Umum DPP PKB hal itu sepenuhnya tergantung dirinya. "Soal mundur atau tidak itu tergantung saya," kata Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR. Pada Rabu (26/3) malam, rapat pleno DPP PKB yang diikuti Dewan Syura dan Dewan Tanfidz melakukan voting yang opsinya adalah perlu digelar Muktamar Luar Biasa (MLB), atau meminta Muhaimin mundur dari jabatannya. Sebanyak 20 orang dari 30 orang peserta rapat memilih meminta Muhaimin mundur dari jabatannya. Adapun alasan pasti digelarnya voting yang "memojokkan" Muhaimin tersebut sampai saat ini belum jelas. Ada yang menyebutkan karena Muhaimin bermaksud "menggusur" Gus Dur. Adapula yang menyebut Muhaimin menjadi penyebab kacaunya manajemen partai. Muhaimin sendiri mengaku tidak tahu pasti alasannya. Yang jelas, kalau ia diisukan ingin menggusur Gus Dur, maka itu sama sekali tidak masuk akal. Sementara itu, Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding, menegaskan putusan rapat pleno bukan mencopot Muhaimin dari jabatan ketua umum, tetapi memintanya mundur. "Jadi sampai saat ini Pak Muhaimin masih ketua umum. Meminta mundur boleh saja, tapi soal mundur atau tidak tentu tergantung yang bersangkutan," katanya. Lagi pula, tambah Karding, sesuai AD/ART rapat pleno tidak memiliki kewenangan memberhentikan ketua umum yang dipilih melalui muktamar. "Jadi kita harap jajaran di bawah, wilayah dan cabang, tidak perlu resah," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008