Kupang (ANTARA News) - Ahli Geologi dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jatim menyatakan bersedia meneliti penurunan permukaan tanah di Desa Kolilalang, Kecamatan Adonara Sagu, Kabupaten Flores Timur, NTT."Sudah ada pemberitahuan dari ITN bahwa mereka bersedia mengirim ahli ke Kolilanang. Tim akan tiba di Larantuka, Flores Timur pada 1 April ini," kata Wakil Bupati Flores, Yoseph Laga Doni Herin, di Kupang, Kamis.Menurut dia, kehadiran tim ahli geologi ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Flores Timur mencari solusi dalam menangani gejala alam di daerah itu. Dia mengatakan, akibat dari gejala alam tersebut perkampungan yang terletak di Pulau Adonara bagian barat itu terancam tenggelam, karena permukaan tanah di kawasan itu terus bergerak turun. "Kami telah mengunjungi wilayah itu beberapa pekan lalu dan menyaksikan sendiri, permukaan tanah pada areal sekitar tiga hektare itu sudah bergerak turun sekitar dua meter lebih. Penurunan permukaan tanah itu mulai menurun setelah terjadi longsor akibat hujan yang terus mengguyur wilayah itu sejak Februari lalu. "Sebelum terjadi penurunan pada permukaan tanah, sempat terjadi longsor karena hujan deras terus mengguyur wilayah itu. Sekarang juga masih hujan," kata Laga Doni. Dalam musibah tersebut, empat rumah permanen milik penduduk setempat rusak parah, selain tanaman perkebunan milik petani seperti kopi, kakao, kelapa, vanili dan kemiri, pisang ikut tumbang tertimbun tanah. Dia mengatakan perubahan alam terus terjadi, areal tanah di perkampungan itu terus bergeser ke arah barat daya, dan semua warga telah diungsikan ke kampung tetangga. Gejala alam lain yang terjadi adalah warna air kali di dekat lokasi longsoran mulai berubah menjadi hitam kekuningan. "Kita sendiri tidak tahu gejala alam apa yang sedang terjadi, tetapi kami masih menunggu tim ahli dari ITN Malang," katanya. Dia berharap kesimpulan ahli geologi nantinya dapat membantu pemerintah mengambil langkah segera agar areal penurunan permukaan tanah tidak terus meluas ke wilayah tetangga.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008