Jakarta (ANTARA News) - Produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) hanya mengantongi laba bersih Rp91 miliar pada 2007, turun 22,8 persen dari laba bersih tahun sebelumnya.
Meski nilai penjualannya naik 21,7 persen menjadi Rp6,66 triliun, laba bersih Gajah Tunggal tidak naik karena terimbas oleh dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh melemahnya rupiah terhadap dolar AS pada akhir 2007. Pasalnya utang perseroan banyak dalam dolar AS, sehingga menyebabkan kerugian kurs sebesar Rp132 miliar dibandingkan sebelumnya yang memperoleh
gain kurs Rp316 miliar," kata Direktur GJTL, Catharina Widjaja, di Jakarta, Kamis.
Catharina menambahkan secara operasional laba operasi perseroan justru mengalami kenaikan 82 persen.
"Hal ini disebabkan meningkatnya volume maupun harga penjualan," ujarnya.
Gajah Tunggal yang didirikan pada 1951, mulanya hanya memproduksi ban sepeda, sebelum kemudian menghasilkan ban sepeda motor, ban mobil penumpang, dan ban kendaraan-kendaraan besar.
Dalam operasinya, pada 1981 perusahaan ini mendapatkan bantuan teknis dari perusahaan pengolah karet dari Jepang, Yokohama Rubber Company.
Sejak saat itu, Gajah Tunggal mulai mengembangkan bisnisnya ke sektor hulu ban dengan mengakuisisi beberapa perusahaan, seperti produsen kawat baja, benang nilon, dan perangkat roda berbahan aluminium.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008