Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menemukan uang Rp500 juta saat menangkap tersangka Umar Ritonga (UMR) yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Umar merupakan tersangka kasus dugaan suap terhadap mantan Bupati Labuhanbatu Sumatera Utara Pangonal Harahap. Umar juga diketahui orang dekat dari Pangonal.
Baca juga: KPK tangkap DPO kasus suap proyek Labuhanbatu
Baca juga: KPK temukan mobil tersangka Umar Ritonga
Baca juga: KPK cari orang dekat Bupati Labuhanbatu
"Uang Rp500 juta yang dulu diduga dibawa yang bersangkutan sudah tidak ditemukan di lokasi tadi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati di gedung KPK, Jakarta, Kamis.
Umar melarikan diri saat OTT KPK pada 17 Juli 2018 di depan kantor BPD Sumut. Umar adalah orang yang ditugaskan oleh Pangonal untuk mengambil uang Rp500 juta dari petugas bank.
Lebih lanjut, Yuyuk menyatakan tim KPK sudah berada di Medan untuk membawa Umar ke gedung KPK, Jakarta, malam ini.
"Tim sudah berada di daerah sekitar Medan, Sumut. Malam ini, UMR akan langsung diterbangkan ke gedung KPK di Jakarta," ucap Yuyuk.
Dalam proses pencarian Umar, kata dia, tim KPK di lapangan dibantu oleh Lurah Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu Yusuf Harahap bersama Khoirudin Saleh Harahap selaku Kepala Lingkungan dan dua orang tersebut dikoordinir langsung oleh Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi.
"Mereka yang meyakinkan keluarga UMR sehingga UMR yang lari dan sembunyi di daerah Perawang, Riau bersedia menyerahkan diri kepada KPK," ungkap Yuyuk.
Selama pelarian tersebut, kata Yuyuk, diduga Umar berada di sebuah kontrakan di daerah Perawang, Kabupaten Siak, Riau tersebut.
Sebelumnya, Umar bersama Pangonal dan pemilik PT Binivan Konstruksi Abadi Effendy Sahputra telah ditetapkan sebagai tersangka suap proyek-proyek di lingkungan Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2018.
Umar melarikan diri saat OTT KPK pada 17 Juli 2018 di depan kantor BPD Sumut. Umar adalah orang yang ditugaskan oleh Pangonal untuk mengambil uang Rp500 juta dari petugas bank.
Namun Umar tidak kooperatif, saat tim KPK memperlihatkan tanda pengenal KPK, Umar melawan dan hampir menabrak pegawai KPK yang akan menangkapnya.
Sempat terjadi kejar-kejaran antara mobil tim KPK dan Umar, namun karena kondisi hujan dan tim harus mengamankan pihak lain maka Umar pun berhasil lolos dan diduga kabur ke daerah kebun sawit dan rawa di sekitar lokasi.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019