tahun ini akan disediakan dana dari BPJS Ketenagakerjaan untuk melatih 20 ribu orang dan diakhiri dengan sertifikasi kompetensi
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengapresiasi program Vokasional Indonesia Bekerja mengingat dunia pekerjaan saat ini sudah mengalami pergeseran sehingga angkatan kerja membutuhkan skill yang adaptif dan relevan terhadap setiap perubahan.
"Kalau skillnya tidak diperbaiki, itu menjadi masalah," kata Hanif usai meluncurkan program Vokasi Indonesia Bekerja dan meninjau balai latihan kerja di Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Cikarang, Kamis.
Menurut Menaker, program BPJS Ketenagakerjaan tersebut memberikan kesempatan kepada korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk dilatih sehingga mendapat keahlian baru.
"Tahun ini akan disediakan dana dari BPJS Ketenagakerjaan untuk melatih 20 ribu orang dan diakhiri dengan sertifikasi kompetensi. Jadi kick off-nya mulai hari ini dengan 1.000 orang dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten," katanya.
Program Vokasi Indonesia Bekerja turut mengundang perusahaan dan institusi pendidikan serta pelatihan vokasi agar tujuan dari program ini bisa dilakukan secara masif dan mendapatkan pelatihan yang berkualitas.
"Sehingga problem yang menyangkut soal kualitas dan kuantitas serta persebaran dari SDM kita bisa diatasi," katanya lagi.
Vokasi Indonesia Bekerja yang diluncurkan hari ini menjadi pilot project sedangkan pengembangannya akan disinkronkan dengan pemerintah pusat melalui kartu prakerja yang akan direalisasikan pada 2020 mendatang.
"Nah itu juga ada skema untuk skilling. Berarti memberikan pelatihan bagi mereka yang belum punya skill atau yang ingin up skilling dan reskilling. Kementerian Keuangan kalau tidak salah sudah mengalokasikan anggaran Rp10 triliun untuk triple skilling itu yang nanti bentuknya menjadi kartu prakerja," ungkapnya.
"Di luar itu kita dorong dunia industri atau dunia usaha untuk bisa memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah," imbuhnya.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan pekerja yang menjadi korban PHK dan ingin menjadi peserta vokasi bisa mendaftarkan diri melalui cabang BPJS Ketenagakerjaan.
"Nanti mereka (peserta vokasi) sendiri yang memilih bidang pelatihan. Setelah itu kita salurkan. Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk memantau serapan tenaga kerja di lapangan kerja setelah dilatih," katanya.
Program Vokasi Indonesia Bekerja ditargetkan memiliki peserta sebanyak 20 ribu hingga akhir 2019 sedangkan saat ini sudah ada 1.000 orang yang menjadi peserta.
"Kita masih fokus di tiga daerah. Karena tiga daerah ini penyangga industri. Kemudian kita lakukan evaluasi dan jika sudah siap maka kita lakukan secara masif," kata Agus.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Uju, mengapresiasi Vokasi Indonesia Bekerja dilakukan di Kabupaten Bekasi karena hingga saat ini tingkat pengangguran di Kabupaten Bekasi relatif tinggi.
"Mudah-mudahan kegiatan ini banyak dilakukan untuk mengatasi pengangguran di Kabupaten Bekasi," kata Uju.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019