"Kami sangat menyambut baik usaha yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri terutama Jabatan Imigresen Malaysia (JIM). Kami menyadari banyak pekerja warga Indonesia di negara ini yang tidak memiliki dokumen sah," kata Dubes RI di Kuala Lumpur, Rusdi Kirana, Kamis.
Dia mengatakan Program Pulang Ke Negara Asal atau Back For Good sangat bagus dalam membantu warga Indonesia yang bekerja di negara ini secara tidak resmi untuk pulang ke Indonesia.
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur imbau TKI ilegal pulang
"Pihak kedutaan akan membantu warga Indonesia tetapi mereka perlu ada kesanggupan untuk pulang dengan datang kepada KBRI untuk urusan lebih lanjut," katanya.
Rusdi mengatakan setiap hari pihaknya menerima 700 permohonan dokumen setiap hari untuk pengurusan paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
"Jumlah tersebut meningkat antara 1.000 hingga 2,000 permohonan saat Pemerintah Malaysia mengadakan program Penghantaran Pulang PATI (Pendatang Asing Tanpa Identitas) Secara Sukarela (Program 3+1) yang berakhir Agustus tahun lalu," katanya.
Pihaknya menyerukan kepada TKI yang tidak memiliki dokumen sah untuk menyertai program ini karena tidak diadakan setiap waktu sehingga dimanfaatkan.
Menurut Menteri Dalam Negeri Tan Sri Muhyiddin Yassin program pemulangan berlangsung mulai 1 Agustus hingga 31 Desember 2019.
Baca juga: Sepasang TKI lari ke KBRI Kuala Lumpur karena lima tahun tak dibayar
Baca juga: Kemkumham presentasi modus TKI ilegal di KBRI Kuala Lumpur
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019