Yogyakarta (ANTARA) - Gagasan-gagasan yang dihasilkan dalam kegiatan "Kemah Budaya Kaum Muda" (KBKM) yang dilaksanakan pada 21-24 Juli 2019 di Kompleks Candi Prambanan, Yogkyakarta dapat membantu pemerintah daerah dalam bidang pemajuan kebudayaan, kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.
"Ide-ide dari generasi muda tersebut memang diminta untuk menjawab permasalahan yang ada di daerah mereka masing-masing, oleh sebab itu mereka harus dapat menerjemahkan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah yang telah disusun," kata Hilmar di Yogyakarta, Kamis.
Pada Kemah Budaya Kaum Muda tersebut, para peserta diminta membuat purwarupa baik berupa purwarupa aplikasi maupun fisik dan aktivasi baik berupa kajian dan kegiatan, yang sebelumnya mereka kirimkan dalam bentuk proposal ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari proposal tersebut, tim seleksi menilai seberapa jauh proposal yang mereka buat menjurus kepada Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah. Kemudian mereka juga harus mampu memberikan solusi bagi permasalahan tersebut.
Menurut Hilmar, gagasan-gagasan dari 133 kelompok yang telah terseleksi dari 735 kelompok adalah gagasan yang matang, karena telah melalui diskusi dan pendampingan dari fasilitator.
Gagasan-gagasan dari 133 kelompok tersebut juga berbasis STEAM (science, technology, engineering, art and math), sehingga dapat menjawab tantangan kebudayaan di era revolusi 4.0 ini.
Dia berharap, para pemangku kepentingan baik pemerintah daerah maupun pihak swasta dapat menggunakan gagasan-gagasan tersebut untuk membantu memecahkan masalah kebudayaan di daerahnya. Dari forum itu pula, dia berharap akan muncul penggerak kebudayaan dalam jumlah yang cukup besar.
"Kami berharap akan lahir penggerak kebudayaan dan ke depan forum ini akan menjadi tempat munculnya aktivis kebudayaan di tingkat lokal," kata dia.
Kemah Budaya Kaum Muda adalah salah satu program untuk mengumpulkan ide dari anak muda dalam menjawab tantangan kebudayaan, forum tersebut dimaksudkan menjadi ruang inkubator yang mendorong lahirnya berbagai purwarupa dan inisaitif sosial untuk memperkuat upaya pemajuan kebudayaan di berbagai daerah.
Pada malam penutupan Kemah Budaya Kaum Muda (24/7), telah terpilih 12 kelompok, di mana masing-masing kategori yaitu purwarupa aplikasi, purwarupa fisik, aktivasi kajian dan aktivasi kegiatan dipilih tiga orang.
Gagasan-gagasan dari kelompok terpilih akan dipamerkan di Pekan Kebudayaan Nasional yang akan berlangsung pada Oktober 2019 di Istora Senayan, Jakarta.
Setelah itu, kata Hilmar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan berupaya membuat "pitching forum" untuk mempertemukan gagasan tersebut dengan para pemangku kepentingan.
Baca juga: KBKM pilih 12 solusi terbaik untuk pemajuan kebudayaan
Baca juga: Kemah Budaya Kaum Muda dari ide menuju kolaborasi budaya nusantara
Baca juga: Mendikbud: Kemah budaya jadi tempat berkolaborasi
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019