peningkatan jumlah desa mandiri dan maju tersebut karena antara lain adanya dana desa
Samarinda (ANTARA) - Status desa maju dan mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2019 mengalami kenaikan drastis ketimbang hasil pendataan tahun-tahun sebelumnya, yakni dari 34 desa pada 2017 naik menjadi 119 desa.
"Sebanyak 119 desa maju dan mandiri itu terdiri atas 10 desa dengan status mandiri dan selebihnya yang sebanyak 109 desa berstatus maju," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim M Jauhar Efendi di Samarinda, Kamis.
Berdasarkan hasil pendataan 2016, jumlah desa mandiri di Kaltim masih kosong dan yang maju ada 8 desa. Kemudian hasil pendataan tahun 2017 diketahui ada peningkatan, yakni jumlah desa mandiri terdapat 2 desa dan yang maju ada 32 desa.
Sementara tahun ini, terdapat 10 desa mandiri dan 109 desa maju. Jika dipersentasekan dengan jumlah desa di Kaltim yang sebanyak 841 desa/kampung, maka 10 desa mandiri itu setara dengan 1,19 persen dan 109 desa maju itu setara dengan 12,96 persen.
Menurut Fendi, peningkatan jumlah desa mandiri dan maju tersebut karena adanya beberapa faktor pendorong, antara lain karena adanya Dana Desa (DD) dari APBN, adanya Alokasi Dana Desa (ADD) dan bantuan keuangan dari APBD kabupaten, pembinaan dari provinsi, dan kinerja aparatur desa bersama masyarakatnya untuk membangun desa.
Misalnya, lanjut dia, DD yang diberikan pemerintah pusat untuk Kaltim di tahun 2015 masih pada kisaran Rp300 juta per desa, kemudian terus dinaikkan setiap tahun sehingga pada 2019 rata-rata sudah mencapai Rp1 miliar per desa. Anggaran ini sangat berpengaruh dalam mendongkrak pembangunan desa di segala bidang.
Kenaikan anggaran itu antara lain bisa dilihat untuk desa-desa di Kabupaten Mahulu, yakni anggaran untuk 50 kampung di Mahulu tahun 2019 total mencapai Rp187,48 miliar, terjadi kenaikan Rp28,12 miliar ketimbang 2018 yang senilai Rp159,56 miliar.
Kenaikan ini terjadi akibat naiknya ADD dan bantuan keuangan (Bankeu) yang keduanya dari APBD Mahulu, termasuk naiknya DD dari APBN.
Masing-masing kenaikannya adalah ADD dari Rp88 miliar pada 2018 naik menjadi Rp90 miliar tahun 2019, kemudian Bankeu dari Rp15 miliar pada 2018 menjadi Rp25 miliar tahun ini, dan DD dari Rp56,36 miliar pada 2018 naik menjadi Rp72,48 miliar pada 2019.
"Selain jumlah desa maju dan mandiri yang bertambah, jumlah desa berkembang di Kaltim juga naik pesat, yakni dari 289 desa pada 2017 menjadi 415 desa berkembang pada 2019. Kenaikan jumlah desa berkembang, maju, dan mandiri ini otomatis mengurangi jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal," ucap Fendi.
Baca juga: Presiden Jokowi cek langsung penggunaan dana desa di Kaltim
Baca juga: Kades di Kaltim ciptakan aplikasi laporan dana desa
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019