Langkah reorientasi koperasi, yakni dengan pembubaran koperasi yang tidak aktif. Di Malang cukup banyak koperasi yang tidak aktif, bahkan jumlahnya mencapai ratusan. Ini yang harus dicarikan solusinya, salah satunya melalui upaya reorientasi.
Malang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, bakal melakukan reformasi total terhadap keberadaan koperasi melalui tiga langkah utama, yakni reorientasi, rehabilitasi dan pengembangan koperasi.
Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Kamis, mengemukakan saat ini Pemkot Malang sedang giat-giatnya dalam mereformasi total koperasi yang ada di daerah itu dengan melibatkan generasi milenial serta digitalisasi koperasi.
"Langkah reorientasi koperasi, yakni dengan pembubaran koperasi yang tidak aktif. Di Malang cukup banyak koperasi yang tidak aktif, bahkan jumlahnya mencapai ratusan. Ini yang harus dicarikan solusinya, salah satunya melalui upaya reorientasi," ucap Sutiaji.
Untuk rehabilitasi koperasi sebagai langkah kedua, lanjutnya, pemerintah akan melakukan perbaikan database koperasi.
Langkah ketiga, yakni pengembangan koperasi, pemerintah akan meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh, serta setara dengan badan usaha lainnya melalui regulasi yang kondusif, penguatan SDM, kelembagaan, pembiayaan, pemasaran, dan pemanfaatan teknologi.
Selain tiga langkah tersebut, kata Sutiaji, perlu ada terobosan-terobosan baru perkoperasian yang bisa menarik minat generasi muda. "Di era seperti sekarang ini, digitalisasi harus dirambah. Jangan sampai seolah koperasi itu hanya urusan orang tua. Koperasi harus menggandeng generasi milenial, dengan kemasan dan kegiatan yang kekinian. Ini yang harus diperjuangkan," katanya.
Pada kesempatan itu Sutiaji juga menekankan pentingnya koperasi tidak lagi hanya berkutat di sektor simpan pinjam. Dinamika perekonomian terus berkembang, ekonomi digitalisasi, bukan eksistensi koperasi yang seakan-akan hanya urusan orang tua, koperasi hanya simpan pinjam, tetapi bagaimana koperasi bisa kuat mengakar sebagai budaya ekonomi bangsa dan harus kekinian.
Menurut politikus Partai Demokrat itu, hingga saat ini sistem yang dibangun koperasi masih mampu menjawab persoalan-persoalan ekonomi kekinian.
"Oleh karena itu, kami mendorong tumbuhnya koperasi-koperasi pemuda di daerah ini, baik yang beranggotakan masyarakat, siswa sekolah dan mahasiswa. Koperasi pemuda inilah yang nanti memelopori koperasi milenial, baik dalam bentuk produksi dan pemasaran. Mengembangkan unit usaha riil, bukan hanya simpan pinjam," paparnya.
Baca juga: Koperasi diingatkan tidak terjebak hanya menjadi koperasi digital
Saat ini iklim perkoperasian di Kota Malang dinilai semakin membaik meski belum berkembang pesat, bahkan anak-anak muda yang terlibat dalam kegiatan koperasi juga masih sangat minim yang dikhawatirkan bisa memutus mata rantai kehidupan koperasi di masa mendatang.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang Triwidyani Pangestuti mengungkapkan bahwa saat ini sejumlah koperasi pemuda mulai aktif dan berkembang, seperti munculnya koperasi mahasiswa (Kopma) di beberapa perguruan tinggi di Malang.
"Harapan kami koperasi di Kota Malang ini menjadi barometer tumbuhnya koperasi di Jawa Timur," tuturnya.
Tri Widyani mengemukakan pihaknya dalam waktu dekat juga akan menggelar Jambore Koperasi Pemuda untuk menumbuhkan minat kader-kader koperasi sekolah dan mahasiswa. "Mereka diajak menyenangi dan mau berkoperasi. Tanpa adanya kaderisasi generasi muda, nanti akan putus estafetnya," kata Tri Widyani yang akrab dipanggil Yani tersebut.
"Apalagi, hasil ODS (Online Data System) dari Kementerian Koperasi, Kota Malang menduduki rangking ke-3. Koperasi di Kota Malang dalam jangka waktu 3 tahun ke depan sudah harus dinyatakan sehat," pungkasnya.
Baca juga: Kemenkop UKM: Koperasi tidak aktif dapat diusulkan dibekukan
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019