Batam (ANTARA News) - Pemerintah pusat dianggap perlu membuat kebijakan penetapan persentase anggaran belanja olahraga dalam setiap APBD dan APBN layaknya bidang pendidikan untuk memajukan prestasi olahraga nasional. "Minimal lima persen dari total APBN dan APBD, itu cukup," Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (KONI Kepri) Nur Syafriadi usai membuka Sirkuit Nasional Sumatera 2008 di Batam, Selasa. Ia mengatakan prestasi olahraga Indonesia jelek karena pemerintah kurang serius mendukung olahraga, terutama dalam pendanaan. Menurut dia, penetapan persentase APBD untuk olahraga akan mampu mendongkrak prestasi atlet. Prestasi olahraga memerlukan sokongan dana untuk melatih atlet, baik itu pengadaan pelatih yang berkualitas, juga prasarana dan sarana olahraga yang dapat menunjang kemampuan atlet. Selain penetapan persentase dalam APBN dan APBD, menurut dia, pemerintah perlu membantu penyelenggara turnamen dalam mencarikan sponsor dari swasta. Ia mengatakan turnamen amat penting untuk mengasah kemampuan atlet, dan setiap turnamen memerlukan sokongan dana sponsor. "Keterlibatan swasta masih sangat kurang," katanya. Rp9,5 miliar DPRD Kepri, dalam pembahasan APBD 2008 untuk olahraga menetapkan dana Rp9,5 miliar, semuanya untuk persiapan PON 2008 Kalimantan Timur. Di luar itu, anggota legislatif juga menyepakati mendanai KONI Rp2 miliar. Menurut Nur, angka itu masih jauh dari kebutuhan pembinaan olahraga. "Idealnya Rp75 miliar, atau lima persen dari total APBD Kepri Rp1,5 triliun," katanya.(*)N
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008