Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia siap menawarkan paket pinjaman dengan persyaratan mudah dan berbunga rendah untuk menutupi kebutuhan pembiayaan defisit pemerintah. "Kami telah memodernisasi semua skema pinjaman kami dan menurunkan suku bunga pinjaman. Suku bunga kami berbasis LIBOR (The London Interbank Offered Rate-red) saja, sedangkan bunga obligasi internasional Indonesia sekitar LIBOR plus 200 basis poin," kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, Joachim von Amsberg di Jakarta, Selasa. LIBOR sendiri merupakan standar patokan bunga yang digunakan di tingkat internasional dengan besaran sekitar 5-6 persen Menurut dia, Indonesia saat ini membutuhkan pembiayaan defisit hingga lebih dari 80 miliar dolar AS yang akan ditutupi melalui sumber dalam dan luar negeri. "Untuk mempertahankan situasi fiskal yang kondusif, pemerintah butuh sumber pembiayaan yang favourable. Kami ingin Indonesia dapat memanfaatkan pinjaman kami untuk kepentingan masyarakat," katanya. Defisit pada APBNP 2008 disepakati sebesar 2,1 persen dari PDB atau sekitar Rp88,1 triliun. Dengan tingkat defisit tersebut, pemerintah memutuskan untuk menambah pinjaman program dari 2,1 miliar dolar AS pada APBN 2008 menjadi 2,9 miliar dolar AS. Sebelumnya, Bank Dunia telah menawarkan pinjaman proyek sebesar 500 juta dolar AS untuk proyek-proyek infrastruktur. Sedangkan komitmen pinjaman program Bank Dunia untuk tahun ini adalah sebesar 1 miliar dolar AS. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008