Kami sangat membutuhkan 'cold storage' guna menampung ikan hasil tangkapan nelayan, sebab ketika hasil tangkapan melimpah maka banyak ikan dibuang ke laut
Sulut, Tahuna (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Ernist Unas mengatakan hasil tangkapan nelayan setempat terus mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir.
"Hasil tangkapan nelayan Sangihe terus meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Ernis Unas di Tahuna, Rabu.
Menurut dia, tangkapan nelayan pada 2017 mencapai 8.000 ton dan pada 2018 naik mencapai 12.000 ton.
"Dibandingkan hasil tangkapan tahun 2017 maka hasil tangkapan tahun 2018 naik 4.000 ton," kata dia.
Dia mengatakan, bila semua terdata dengan baik maka bukan cuma 12.000 ton hasil tangkapan nelayan selama 2018.
"Bila didata secara keseluruhan, maka ikan hasil tangkapan nelayan selama tahun 2018, lebih dari 12.000 ton, sebab masih banyak yang dijual langsung keluar daerah," kata dia.
Tangkapan nelayan terdiri dari ikan tuna, cakalang, tongkol dan sejenisnya yang banyak terdapat di perairan laut Sangihe.
Peningkatan hasil tangkapan nelayan akibat dari tindakan tegas pemerintah pusat dengan menangkap serta mengusir nelayan asing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
Permasalahan baru yang dihadapi nelayan, kata dia, adalah belum tersedianya 'cold storage' guna menampung hasil tangkapan.
"Kami sangat membutuhkan 'cold storage' guna menampung ikan hasil tangkapan nelayan, sebab ketika hasil tangkapan melimpah maka banyak ikan dibuang ke laut," kata dia.
Dia berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa memperhatikan keluhan masyarakat dengan membangun cold storage.
"Kami berharap pemerintah pusat dapat membantu nelayan untuk mengalokasikan anggaran pembangunan cold storage demi menampung hasil tangkapan nelayan yang terus meningkat," kata dia.
Baca juga: SKI Sangihe minta nelayan jaga kualitas ikan
Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019