Jombang (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Pertanian Anton Apriyantono melayani pembelian minyak goreng murah oleh kalangan keluarga miskin di Desa Tebel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jatim, Selasa. "Ini sangat luar biasa, bayangkan dua menteri sekaligus melayani pembelian minyak goreng murah," kata Anton Apriyantono di sela-sela melayani keluarga miskin yang membeli minyak goreng kemasan dengan harga murah itu. Kedua menteri itu pun tampak kewalahan saat melayani permintaan sekitar 2.500 keluarga miskin yang berkumpul di halaman Balaidesa Tebel. "Kalau bisa uang pas saja Bu," kata Mari Pangestu saat memberikan uang kembalian kepada seorang perempuan tua yang sudah telanjur membayar dengan uang pecahan Rp20.000. Minyak goreng yang dijual dalam operasi pasar murah di Desa Tebel saat itu merupakan minyak goreng kemasan, bukan minyak goreng curah seperti di daerah lain. Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jombang, M Ja`far Jazuri, minyak goreng kemasan yang dijual dalam operasi pasar murah di Desa Tebel itu berasal dari produsen minyak goreng asal Medan, PT Wilmar. "Kami mendapatkan suplai ini sebanyak 9.000 liter, masing-masing keluarga miskin mendapatkan jatah dua liter dengan harga beli sebesar Rp9.000 per liter," katanya. Sedang untuk program subsidi minyak goreng, Kabupaten Jombang mendapatkan jatah 1,13 juta liter minyak goreng curah untuk 53.000 keluarga miskin selama enam bulan. Dalam program ini setiap keluarga miskin mendapatkan jatah dua liter dengan subsidi sebesar Rp2.500 per liter. "Untuk tahap pertama ini, kami mendapatkan 209.000 liter. Selanjutnya jatah akan diberikan secara bertahap melalui Pemprov Jatim," katanya sambil menambahkan, harga minyak goreng curah saat ini berkisar antara Rp12.000 sampai 13.000 per liter. Sementara itu Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, subsidi minyak goreng sudah dilakukan di sejumlah daerah, diantaranya di Daerah Istimewa Jogyakarta dan Sumatera Barat. Sedang di Jawa Timur, pertama kali dilakukan di Jombang. Dia berharap, harga eceran minyak goreng di daerah tetap stabil, meskipun ada subsidi dari pemerintah. "Memang kecenderungan harga minyak goreng terus naik. Maunya sih turun, tapi harga emas malah tinggi," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008