Pembelian saham pada Selasa (23/7) lalu itu untuk memperkuat kerja sama strategis keduanya dalam jangka panjang.
Investasi ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak telah berhasil membangun kemitraan jangka panjang, menjaga kepentingan bersama, dan optimistis akan masa depan kerja sama tersebut, demikian pernyataan BAIC Group dikutip media resmi China, Rabu.
Investasi itu berlangsung setahun setelah produsen mobil asal China lainnya Geely mengakuisisi 9,69 persen saham Daimler AG senilai 9,2 miliar dolar AS.
"Langkah ini untuk memperkuat keteguhan kami dalam mendukung manajemen dan strategi Daimler," kata Xu Heyi selaku pimpinan BAIC Group.
Menurut dia, kemitraan BAIC-Daimler sebagai contoh sederhana kolaborasi China-Jerman dan model kerja sama antarperusahaan kedua negara.
Sejak 2005, BAIC-Daimler telah menjalin kerja sama strategis jangka panjang. Keduanya telah mendirikan Beijing Benz Automotive Company yang sekarang telah menjadi pemimpin pasar mobil premium di China.
Hingga pertengahan tahun 2019, perusahaan patungan BAIC-Daimler itu telah menjual 282.000 unit mobil. Sepanjang tahun 2018 mereka telah menjual 485.000 unit.
Pada 2018, Beijing Benz tersebut telah mengakuisisi parbik BAIC Group yang berlokasi di Distrik Shunyi, dekat dengan Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA).
Baca juga: Daimler putar otak kurangi biaya produksi
Pada tahun yang sama Daimler membeli saham Beijing Electric Vehicle Co Ltd milik BAIC yang dijual ke publik yang kemudian diberi nama BAIC Blue Park New Energy Technology Co Ltd. Saat ini Daimler memiliki 3,01 persen saham perusahaan mobil listrik China itu.
Kedua perusahaan tersebut juga mengelola pusat penelitian dan pengembangan terbesar milik Daimler di luar negeri yang berlokasi di Beijing.
"Kami senang bisa bermitra dengan BAIC dalam jangka panjang. Ini memperkuat keberhasilan kemitraan kami dan menunjukkan kepercayaan terhadap masa depan perusahaan kami yang sangat potensial," kata Ola Kallenius selaku pimpinan Direksi Daimler AG dan Direktur Mercedes-Benz Cars.
"Pasar China masih sangat krusial dalam keberhasilan kami sehingga tidak hanya penjualan, melainkan juga untuk pengembangan produk kami," ujarnya.
Baca juga: BAIC China berupaya miliki Daimler
Baca juga: SUV Tiongkok "jadi raja" di negerinya
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019