Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan banyak mahasiswa hukum yang mau menjadi hakim dan jaksa, sehingga tidak hanya berambisi menjadi pengacara. "Ini memang menyangkut kesejahteraan, jadi tidak banyak mahasiswa hukum yang tidak mau jadi hakim dan jaksa," kata Wapres, seperti dikutip Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa. Menurut Wapres Kalla, kurangnya orang yang pandai berargumentasi seperti hakim dan jaksa di sektor publik dibandingkan dengan sektor swasta akan berdampak pada terpuruknya hukum Indonesia ke depan. Bagaimanapun, tambah Wapres, kemampuan beragumentasi sangat diperlukan dalam penyelesaian hukum internasional selain lobi. "Argumentasi itu lebih penting dan sangat penting, dibanding lobi-lobi. Jadi, salah satu faktor yang perlu dicamkan bagi perbaikan hukum ke depan adalah banyaknya hakim dan jaksa di sektor publik yang memiliki kemampuan argumentasi," ujarnya, seperti dikutip Hikmahanto. Dicontohkannya, Indonesia memiliki dua pakar hukum yang mampu meyakinkan masyarakat internasional tentang konsep hukum negara kepulauan Indonesia, yakni Profesor Mochtar Kusumaatmadja dan Profesor Hasyim Djalal. Hikmahanto akan mendampingi dua tim peserta pertandingan pengadilan semu "Jessup International. Law Moor Court Competition", masing-masing UI dan Universitas Parahyangan Bandung ke Washington DC pada 7-8 April 2008. (*)
Copyright © ANTARA 2008