Medan (ANTARA News) - Para orang tua agar mengawasi anak-anak mereka ekstra ketat sehingga generasi penerus itu tidak memperoleh kesempatan membuka akses situs porno di warung-warung internet atau dengan cara lain."Kebiasaan jelek anak muda melihat sajian di situs-situs porno agar secepatnya dihentikan karena dapat merusak mental mereka," kata Psikolog Dra Mustika Tarigan di Medan, Selasa, ketika diminta komentarnya mengenai situs porno yang bisa diakses secara bebas.Pemerintah sendiri menurut rencana dalam waktu dekat akan memblokir situs-situs porno itu karena dampaknya sangat luas dalam merusak mental masyarakat, khususnya generasi muda bangsa. Tarigan menambahkan, larangan bagi anak-anak dan remaja agar tidak mengakses situs porno adalah bagian dari upaya penyelamatan moral generasi muda harapan bangsa. Upaya itu juga untuk mengantisipasi agar mereka tidak terpengaruh lebih jauh sehingga berbuat sesuatu yang berbau pornoaksi dan pornografi yang juga dilarang agama. Ia mengatakan, akibat seringnya para pelajar menonton VCD porno maupun situs porno cukup anyak anggota masyarakat yang menjadi korban pelecehan seks. "Para pelajar itu sering melakukan perbuatan cabul dengan sesama temannya atau terlibat kasus pemerkosaan, sebagaimana banyak diberitakan media massa," ujarnya. Pelajar yang melakukan pelecehan seks tersebut tentu dapat dihukum berat, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika dikaji prilaku pelajar itu salah satu penyebabnya adalah pengaruh "era globalisasi" dan kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat dengan hadirnya internet. Ia juga menyampaikan pujian atas perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh mengenai bahaya situs porno yang selama ini bisa diakses siapa saja. Menkominfo akan memblokir situs porno di internet mulai April dan diharapkan dapat tuntas pada Mei mendatang. Kebijakan ini perlu disambut baik oleh masyarakat untuk menyelamatkan masa depan generasi muda dari bahanya situs porno yang menyesatkan itu, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008