Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banjarmasin H Noor Fahmi, di Banjarmasin, Rabu, seharusnya Kloter ke-10 ini berangkat pada Selasa (23/7) pukul 22.40 WITA, namun baru bisa diberangkatkan pada Rabu (24/7) pada pukul 12.05 WITA, karena ada permasalahan teknis.
Menurut dia, tertundanya keberangkatan hingga mencapai 13 jam, lantaran adanya gangguan teknis pada pesawat dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kalsel ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi.
Sebagai kompensasi keterlambatan tersebut, kata Noor Fahmi, maka maskapai Garuda Indonesia selaku maskapai yang melayani penerbangan Calhaj Embarkasi Banjarmasin bersedia menyiapkan konsumsi tambahan.
Terkait adanya keterlambatan pemberangkatan para Calhaj di Kloter 10 tersebut, Noor Fahmi menyatakan hal tersebut dapat diantisipasi sehingga tidak berpengaruh pada jadwal masuk asrama bagi para Calhaj di kloter selanjutnya.
"Alhamdulillah tidak terganggu dan sesuai protap semula," ujarnya.
Terkait kabar Calhaj yang sudah di Arab Saudi, Noor Fahmi mengatakan, sudah ada 4 kloter Calhaj gelombang pertama asal Kalsel yang semula di Madinah sudah memasuki kota Mekkah untuk melaksanakan umrah wajib, bahkan untuk kloter 1 telah melakukan pembayaran dam.
Tiga kloter sisanya yang masih berada di Kota Madinah terus berlanjut menuju Mekkah sesuai jadual hingga Kloter 7. "Kami mendapat laporan, semua jamaah dalam kondisi sehat meskipun cuaca sangat panas berkisar 45 derajat celcius pada siang," ujarnya.
Baca juga: Pesawat haji Embarkasi Padang alami gangguan teknis
Baca juga: Pemberangkatan calon haji Lombok tertunda delapan jam
Pewarta: Sukarli
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019