Mataram (ANTARA) - kantor Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat menginformasikan satu lagi calon haji dari Embarkasi Lombok meninggal dunia di Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi.
Kepala Seksi Informasi Haji Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama NTB Srilatifa di Mataram, Rabu mengatakan calon haji yang meninggal itu bernama Sirojudin bin Hasan (79) dari Kloter 2, berasal dari Kabupaten Lombok Tengah.
"Sebelum meninggal Sirojudin bin Hasan sempat dirawat di Rumah Sakit King Faisal (Syisha) Mekkah," ujarnya.
Ia menyebutkan, dengan bertambahnya satu calon haji yang meninggal, maka total jemaah haji asal NTB yang meninggal di Arab Saudi menjadi dua orang. Satu orang yang sebelumnya meninggal dunia atas nama Rabiun bin Daliman (53). Ia meninggal di Madinah, Arab Saudi. Rabiun bin Daliman merupakan calon haji Kloter 6 dari Desa Selaparang, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: Satu calon haji NTB meninggal di Madinah
"Almarhum meninggal di Rumah Sakit Al Ansor, Madinah karena menderita sakit jantung pada Kamis (18/7) pukul 10.45 waktu Arab Saudi," sebut Srilatifa.
Ia menjelaskan, selain dua orang yang meninggal dunia, lima calon haji NTB masih dirawat di Arab Saudi. Mereka di antaranya Pelitawati binti H Sahirul (50) Kloter 1 berasal dari Kabupaten Lombok Timur dirawat di Rumah Sakit Al Noer, Mekkah.
Selanjutnya, Rukajah binti M Saleh (69), Kloter 8 berasal dari Kota Bima dirawat di Rumah Sakit Uhud, Madinah. Icah binti Papuk Jum (87), Kloter 4 berasal dari Kabupaten Lombok Barat saat ini dirawat di Rumah Sakit King Faisal (Syisha) Mekkah. Mahsun bin And Hamid (77) Kloter 4 dari Kabupaten Lombok Barat dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz (Al Zahir) Mekkah dan A Ripa'ah bin Aq Kalsum (65), Kloter 1 berasal dari Kabupaten Lombok Timur dirawat di Rumah Sakit King Fahad, Madinah.
"Mereka yang dibrawat ini ada yang memang penyakit bawaan, seperti paru-paru, asma, serangan jantung, dan kencing manis atau diabetes mellitus dan sudah memakai insulin," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019