Olimpia (ANTARA News) - Demonstran pro-Tibet mencoba menyabotase upacara penyulutan api obor Olimpiade di kota kuno Olimpiade, Senin.
Pada acara yang disiarkan langsung ke seluruh dunia itu dan menandai dimulainya arak-arakan obor Olimpiade yang akan berlangsung lima bulan, artis Maria Nafpliotou memainkan peran sebagai dewi, menggunakan sinar matahari untuk menyalakan obor di depan Kuil Hera.
Namun, hanya beberapa saat sebelum acara penyalaan obor yang berlangsung di reruntuhan kota tua tempat Olimpiade pertama digelar itu, beberapa demonstran berusaha menerobos kawalan polisi.
Salah satu dari mereka, sambil membentangkan spanduk, berusaha mendekati Ketua Komite Olimpiade Cina Liu Qi yang sedang berpidato di depan ratusan pada undangan. Tapi polisi dekat cepat mengamankan pria tersebut sebelum menyentuh Liu Qi.
Menurut polisi, demonstran tersebut adalah seorang pria Tibet berusia 48 tahun. Pria tersebut bersama dua pria lainnya yang berencana melakukan sabotase, diamankan oleh polisi.
Polisi Yunani mengatakan, terdapat 25 orang demonstran yang berusaha menerobos masuk upacara penyalaan obor Olimpiade, tapi usaha mereka dihadang polisi.
Liu yang berusaha tenang selama insiden tersebut berujar "Api Olimpiade akan memberikan penerangan dan kegembiraan, kedamaian, persahabatan, harapan dan impian bagi rakyat Cina dan seluruh dunia."
Alexandros Nikolaidis, atlet Yunani peraih medali perak Olimpiade Athena 2004, adalah pembawa pertama obor yang akan diarak di Yunani selama enam hari sebelum dibawa ke Cina pada 30 Maret mendatang.
Sementara itu Jacque Rogge mengatakan bahwa ia berharap agar simbol obor tersebut bisa diterima oleh setiap orang agar bisa tercipta lingkungan yang lebih baik.
Menurut polisi Yunani, mereka juga menahan aktivis Tibet, Tenzin Dorjee, yaitu mahasiswa anggota gerakan pembebasan Tibet yang juga berada di Olimpiade.
Dorjee memang tidak termasuk diantara mereka yang melakukan aksi protes pada acara tersebut, tapi berencana melakukan demonstrasi sehari kemudian. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008