Pasukan Ferguson Mendapat "Suntikan Moral" Bertanding
Senin, 24 Maret 2008 18:07 WIB
Manchester (ANTARA News) - Kemenangan dimaknai oleh Sir Alex Ferguson bukan sebatas keunggulan poin atas lawan, tetapi lebih diartikan sebagai perolehan "suntikan moral" bagi pasukan Manchester United untuk meraih gelar kedua di Liga Utama Inggris.
Kemenangan Manchester United dengan 3-0 atas Liverpool di Old Trafford memuluskan langkah anak asuhan Ferguson untuk menggaet gelar dalam musim kompetisi ini.
Kini United unggul lima poin atas pesaingnya Chelsea yang juga menangguk kemenangan 2-1 atas the Gunners. Sekarang tinggal tujuh pertandingan yang tersisa.
Gol yang dilesakkan oleh Wes Brown, Cristiano Ronaldo dan Nani memupus nyali Liverpool. Bahkan salah satu pemain Liverpool, Javier Mascherano diganjar kartu merah lewat keputusan kontroversial.
United juga dirundung awan gelap karena Wayne Rooney mengalami cedera lutut, meski Ferguson menyadari bahwa tantangan ke depan tidaklah mudah karena United perlu berhitung dengan target kemenangan di laga Liga Champions.
Sementara tiga pesaing utamanya masing-masing Liverpool, Arsenal dan Chelsea telah mencapai perempatfinal di ajang ternama kompetisi sepakbola Eropa.
"Perebutan gelar terus berlangsung sampai akhir musim kompetisi," kata Ferguson. "Kami telah mengalahkan Liverpool yang tampil sebagai tim yang kuat. Kami tampil dengan sepakbola yang menawan."
"Menang 3-0 atas Liverpool yang tampil sebagai pesaing utama, jadi hal yang berbeda. Kami telah bertanding dan beroleh tiga poin," kata pelatih asal Skotlandia itu. "Kemenangan ini membangkitkan moral bertanding dan menambah kepercayaan diri tim."
United terus berjuang memperoleh gelar ke-10 sejak 1993, sementara Liverpool menanti laporan mengenai keputusan pemberian kartu merah kepada Mascherano.
Gelandang asal Argentina itu akan diganjar dengan larangan satu kali pertandingan meski keputusan itu masih menunggu pendapat dari Asosiasi Sepakbola Inggris.
Benitez menolak berkomentar dengan keputusan atas Mascherano itu. Ia mengatakan, "Pemain telah diajukan pertanyaan. Saya tidak mengira bahwa pertanyaan itu jadi masalah besar. Ia tidak tahu wasit-wasitnya."
Pelatih asal Spanyol itu menambahkan, "Pemain berkata kepada saya bahwa dirinya telah diajukan pertanyaan seputar apa yang telah terjadi. Ini sungguh mengejutkan."
"Ia tidak paham alasannya. Pemain tahu bahwa ia telah melakukan kesalahan meski dengan begitu tim tampil dengan 10 pemain karena satu di antara mereka bertanya mengapa?"
"Jelas bahwa ia tahu dirinya membuat kesalahan. Saya berbicara kepadanya dengan menggunakan bahasa Spanyol dan ia berkata bahwa dirinya tidak tahu apapun."
"Mascherano tampil sebagai pemain profesional. Ia menunjukkan diri sebagai pemain yang mampu bertanding sampai tingkat maksimal selama bertahun-tahun. Dan saya berkata kepadanya. sudah berakhir."
"Seluruh anak buah saya kecewa dan tidak ada yang lebih kecewa daripada saya. Jangan lupa, bahwa kami punya kesempatan meski hanya dengan 10 pemain," kata Benitez dikutip
AFP.
"Saya kira ketika anda tampil sebagai pemain profesional dan turun dalam pertandingan besar, anda akan terkejut dan ingin tahu alasan anda diusir dari lapangan."
"Mascherano coba bekerja keras seperti orang-orang lain. Kami kecewa dengan keputusan itu".
(*)