Presiden Ajukan Nama Calon Gubernur BI Sebelum DPR Reses

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengajukan nama calon gubernur Bank Indonesia (BI) sebelum DPR RI memasuki masa reses atau sebelum 5 April."Kita harapkan sebelum masa reses DPR 5 April, sudah diajukan usulan baru nama calon gubernur BI," kata Mensesneg Hatta Rajasa di Kantor Presiden Jakarta, Senin.Rapat Paripurna DPR RI (18/3) memutuskan untuk menyetujui hasil yang ditetapkan Komisi XI yang menolak dua cagub BI yang diajukan pemerintah, yakni Agus Martowardojo (Dirut Bank Mandiri) dan Raden Pardede (Wakil Dirut Perusahaan pengelola Aset). Selanjutnya pada 23 Maret, Presiden mengirimkan surat balasan kepada pimpinan DPR RI untuk meminta penjelasan mengenai penolakan DPR tersebut. Setelah penolakan itu Presiden diminta untuk mengajukan cagub BI baru. Mengenai surat balasan Presiden ke DPR yang meminta alasan penolakan dua nama yang sebelumnya diajukan presiden, Hatta mengatakan, hal itu penting untuk memasukkan nama calon berikutnya. "Dalam surat Presiden ke DPR, dijelaskan bahwa permintaan alasan itu terkait dengan rencana pencalonan nama berikutnya dan bukan alasan lain," kata Hatta. Penjelasan mengenai penolakan dua calon yang diajukan sebelumnya menurut Hatta, harus disampaikan karena dalam UU BI disebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi calon yang diajukan Presiden. "Apakah penolakan itu terkait dengan tiga syarat di UU atau ada hal lain seperti masalah moral atau lainnya. Itu penting bagi Presiden untuk mencari figur lain dalam pengajuan nama berikutnya," katanya. Mengenai surat balasan Presiden yang diajukan Minggu (23/3), Hatta juga sudah berkomunikasi dengan Ketua DPR Agung Laksono yang menyatakan akan segera membalas surat presiden tersebut. "Beliau (Agung Laksono) akan membalas surat Presiden. Jadi kita tunggu saja," katanya. Mengenai kemungkinan Presiden tetap mengajukan nama Agus Martowardojo dalam pengajuan nama berikutnya, Hatta mengatakan, dirinya tidak mau berspekulasi karena dalam mengajukan nama calon berikutnya, Presiden akan kembali mendengar masukan dari berbagai elemen.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008