Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia, yang diwakili Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) program bantuan pangan tahap kedua dengan Badan Pangan PBB (WFP), di Jakarta, Senin. Program bantuan pangan untuk pemulihan dan rehabilitasi gizi melalui Operasi Perpanjangan Pertolongan dan Pemulihan (PRRO) tahap kedua ini didasarkan Nota Kesepahaman PRRO tahap pertama, yang ditandatangani pada 25 April 2005 dan habis masa berlakunya pada akhir Maret 2008, kata Aburizal dalam jumpa pers. "PRRO tahap kedua akan berlaku sampai tiga tahun, yakni hingga Desember 2010," katanya menjelaskan proyek hibah senilai 98 juta dolar Amerika tersebut. Menurut dia, dari total 98 juta dolar Amerika itu, sebanyak 56 juta dolar akan digunakan untuk membeli bahan-bahan pangan, sementara 42 juta dolar sisanya dialokasikan untuk membiayai kebutuhan operasional program. "Penerima manfaat dari kegiatan ini akan mencapai 845.000 orang, terutama anak-anak sekolah, ibu hamil, dan penderita TB (tuberkulosis)," kata Aburizal. Kepala Perwakilan WFP untuk Indonesia Angela Van Rynbach mengatakan, PRRO tahap kedua akan memprioritaskan kawasan Indonesia Timur sebagai lokasi penyebaran bantuan pangan. "Kami menyadari masih banyak penduduk Indonesia yang menderita malnutrisi, dan berdasarkan pemetaan WFP bersama beberapa mitranya, di Indonesia terdapat sekitar 13 juta orang yang mengalami malnutrisi dan membutuhkan bantuan," kata Angela. Sedangkan kawasan Indonesia Timur yang dimaksud oleh Angela meliputi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Jawa Timur. "Bantuan pangan ini akan didistribusikan oleh pemerintah daerah, sementara Pemerintah Pusat dan WFP hanya mengawasi saja," kata Aburizal menjelaskan mekanisme penyaluran bantuan. Menurut dia, komoditas pangan yang akan disalurkan oleh PRRO tahap kedua ini meliputi beras 58.432 ton, minyak goreng 2.484 ton, biskuit 15.524 ton, mie 6.764 ton, dan gandum sebagai bahan baku biskuit dan mie sebanyak 42.137 ton. Pada PRRO tahap pertama, bantuan pangan dari WFP bertujuan mencegah malnutrisi dan membantu rehabilitasi pangan atas ibu hamil dan menyusui, anak balita, serta anak sekolah. Program ini juga membantu pemulihan penderita TB, meningkatkan pemenuhan pangan di kawasan kumuh, dan pemulihan nutrisi pengungsi dengan pemberian pangan lewat kegiatan lingkungan, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan termasuk kesiapan, tata-kelola, reaksi cepat terhadap keadaan darurat, dan pemetaan kerawanan pangan. Sementara di PRRO tahap kedua, semua target tadi diteruskan sembari memperbaiki status nutrisi anak berusia 24-60 bulan serta ibu hamil dan menyusui, memperbaiki status nutrisi anak sekolah umur 6-13 tahun, sekaligus meningkatkan pengetahuan mereka terhadap nutrisi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008