Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya 107 universitas negeri maupun swasta di Indonesia telah mengajukan proposal untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) yang digelar Mei-Juni 2008."Seleksi proposal akan ditentukan setelah 107 universitas dan 10 perusahaan IT mengirimkan laporan kemajuan robot rancangannya pada 14 April," kata juri KRI-KRCI 2008, Gigih Prabowo, saat ditemui ANTARA di Surabaya, Senin.Salah seorang juri yang juga dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS itu mengemukakan, panitia tidak akan melakukan visitasi (kunjungan) seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi dengan laporan kemajuan secara video. "Dengan cara begitu, kami berharap akan lebih banyak proposal yang lolos, sehingga persaingan semakin sengit. Apalagi kontes juga tidak terpusat di satu tempat, tapi dibagi dalam empat regional," katanya menjelaskan. KRI di regional I (Riau) akan diikuti 16 tim dari Sumatera, Batam, dan Bangka, sedangkan KRI di regional II (Jakarta) diikuti 16 tim dari Jakarta dan Jawa Barat. Setelah itu, KRI di regional III (Jateng) diikuti 14 tim dari Jateng, Yogyakarta, dan Kalimantan, sedangkan KRI di regional IV (Surabaya) diikuti 22 tim dari Jatim, Sulawesi, dan NTT. Untuk KRCI, di regional I diikuti 34 tim, di regional II ada 62 tim, di regional III ada 39 tim, dan di regional IV ada 53 tim. "Jadi, ada 256 tim yang menjadi peserta, baik KRI maupun KRCI," katanya. Menurut dia, KRI-KRCI di tingkat regional akan dilaksanakan pada 10 Mei untuk regional III (Jateng), kemudian pada 17 Mei untuk regional I (Riau) dan IV (Surabaya), sedangkan regional III pada 24 Mei. "Untuk final KRI-KRCI se-Indonesia akan digelar di Jakarta pada 14 Juni dengan peserta ada 24 tim untuk KRI dan 48 tim untuk KRCI. KRCI sendiri dibagi empat kategori yakni divisi senior beroda, senior berkaki, expert single, dan expert swarm," katanya. Ia menambahkan, KRI 2008 berbeda dengan tahun sebelumnya, karena setiap universitas hanya diperbolehkan mengirimkan satu tim, sehingga KRI juga lebih kompetitif, karena setiap universitas hanya mengirimkan robot unggulan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008