Makassar (ANTARA News) - Perum Bulog menargetkan dalam musim panen 2008 (Maret-Juni) mampu menyerap gabah dari petani 1,9 juta ton setara beras.Angka pembelian gabah petani itu merupakan 87 persen dari target pengadaan dari dalam negeri tahun ini yang diperkirakan mencapai 2,4 juta ton, kata Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin."Bulog akan memusatkan diri pengadaan gabah dan beras dalam periode Maret-Juni," katanya ketika memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin. Pada periode Juli-Desember dan Januari-Februari pengadaan gabah dari dalam negeri ditargetkan sebanyak 530.082 ton setara beras atau 13 persen dari target. Mustafa mengakui selama 2003 hingga 2007 penyerapan gabah terbesar yang dilakukan oleh Bulog pada periode Maret-Juni yang umumnya diatas 80 persen dari pengadaan setahun. Pada 2007 pengadaan beras dalam negeri mencapai 1,7 juta ton yang mana selama musim panen raya sebanyak 1,31 juta ton. Sedangkan pada 2006 dari pengadaan dalam negeri sebanyak 1,43 juta sekitar 1,14 juta ton hasil pembelian pada Maret-Juni. "Pengadaan dalam negeri dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menyerap kelebihan produksi dalam musim panen raya," katanya. Sebelumnya usai melakukan panen perdana padi di Kabupaten Takalar, Dirut Bulog menegaskan pihaknya siap membeli hasil panen petani seberapa pun banyaknya. Berbagai langkah yang disiapkan BUMN tersebut untuk menyerap gabah petani di antaranya membuka gudang-gudang alternatif diluar milik Bulog. "Kami akan bekerjasama dengan swasta untuk menyediakan gudang-gudang guna menampung gabah petani," katanya. Selain itu, tambahnya, juga menyiapkan gudang-gudang antar daerah sehingga nantinya tidak tertutup beras petani yang telah dibeli Bulog disimpan ke gudang dilain wilayah. Sementara itu menyinggung harga gabah petani yang berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Mustafa mengatakan, secara nasional sudah di atas HPP. Jika ada yang masih di bawah HPP, menurut dia, hal itu hanya di wilayah tertentu dan umumnya disebabkan kualitas gabah yang rendah. "Yang memenuhi persyaratan (kualitas) akan dibeli sesuai HPP," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008