Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun lebih dari satu dolar AS di perdagangan Asia, Senin, di tengah kekhawatiran baru permintaan energi akan terkena dampak pelambatan ekonomi AS, kata para dealer. Kekhawatiran terhadap ekonomi AS, konsumen minyak terbesar dunia, berlapis lagi setelah OECD memangkas proyeksi pertumbuhan AS untuk paruh pertama tahun ini dan mengatakan ekonomi terbesar dunia itu sedang berjalan menuju sebuah resesi. Dalam perdagangan pagi, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Mei, jatuh 1,41 dolar AS menjadi 100,43 dolar AS per barrel. Kontrak ditutup pada 101,84 dolar AS pada Kamis, dan sempat di bawah level 100-dolar AS. Pasar tutup pada Jumat untuk libur umum. Minyak mentah jenis Brent North Sea, London, unttuk pengiriman Mei turun 1,03 dolar AS menjadi 99,35 dolar AS per barrel, setelah mencapai 100,38 dolar AS pada Kamis. "Level 100 dolar AS sedang mendapat dukungan dan harga dapat bertahan di kisaran itu," karena pasar fokus pada melemahnya permintaan AS, kata Tony Nunan dari perusahaan minyak internasional Mitsubishi Corp di Tokyo, seperti dilaporkan AFP. (*) Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang berbasis di Paris, mengatakan ekonomi AS sekarang diperkirakan tumbuh 0,1 persen dalam kuartal pertama, turun dari perkiraan pada Desember 0,3 persen, dan akan menunjukkan pertumbuhan nol pada luartal kedua, dibandingkan dengan 0,4 persen yang diberikan sebelumnya.
Copyright © ANTARA 2008